Cak Ji, sapaan akrabnya, duduk berhadapan dengan puluhan warga yang antre menunggu giliran untuk menyampaikan keluhan mereka.
Salah satunya, Ida, warga Bumi Citra Fajar, Sidoarjo, seorang dealer motor yang mengaku gajinya ditahan sejak bulan Juli 2025, serta sering mengalami keterlambatan pembayaran gaji sampai di atas tanggal 10.
“Makanya kemarin saya sekarang gak masuk, tapi saya belum mengundurkan diri,” kata Ida kepada Cak Ji.
Cak Ji pun menyarankan untuk menyampaikan perkara tersebut ke DPRD Surabaya Komisi D.
“Lapor saja ke (DPRD) Komisi D," kata Ida.
Di samping itu, warga Gunung Sari Indah, Agus menuturkan sebanyak ratusan alumni mahasiswa Surat Keputusan Tunjangan Profesi (STKP) Al Hikmah angkatan 2014 sampai 2020 sekaligus penerima beasiswa full Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah, Surabaya yang ijazahnya sudah ditahan sejak 6 tahun lalu.
“Jadi awalnya kami diminta tanda tangan kontrak, salah satu poinnya kalau kami lulus wajib melakukan pengabdian di STKP selama 2 tahun,” tutur Agus.
Namun, pada tahun 2018 tiba-tiba pihak yayasan mengubah aturan wajib melakukan pengabdian selama 6 tahun.
“Nah sedangkan realitasnya banyak mahasiswa yang belum dapat penempatan kerja di STKP jadinya banyak yang menganggur, tapi ijazah ditahan jadinya gak bisa cari kerja,” ujarnya.
Kemudian, Cak Ji pun menjanjikan akan segera menjadwalkan sidak.
“Ya nanti kita sidak kesana.”
Lain halnya dengan Puji Rohani asal Setro Baru yang menerangkan bahwa anaknya yang kini sedang sakit keras ingin bertemu secara langsung dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Saya sudah sampaikan ke pak Eri tapi selalu orangnya ada agenda, sedangkan ini permintaan anak saya sebelum meninggal,” pinta Puji kepada Cak Ji sembari berlinang air mata.
Ia mengungkapnya bahwa dulunya sang anak merupakan pendukung kampanye dan fans berat Eri.
Sehingga mengharapkan dapat bertemu secara tatap muka di saat-saat terakhirnya.
“Tolong Cak Ji, anak saya dulu itu dulu selalu keliling kampung sambil bersorak ‘hidup pak Eri, hidup pak Eri’ gitu,” imbuhnya.
Mendengar laporan tersebut, Cak Ji pun menjanjikan akan segera mengunjungi anak Puji.
“Yawes nanti saya temui langsung, wes sama aku ae podo ae (sudah sama saya saja, sama saja),” tutur Cak Ji.
Ada pula, Salim asal Kapasan Wetan yang memaparkan telah ditipu atas pembelian tanah di daerah Benowo sejak 2019 senilai Rp 85 juta.
Ia mengatakan pihak penjual tanah telah menjanjikan akan melakukan balik nama 6 bulan setelah pembayaran, tapi hingga kini tidak ada kabar.
“Pembayaran saya tinggal Rp 10 juta, setiap saya chat gak dibalas, bahkan sudah pernah dipanggil untuk mediasi dengan Bhabinkamtibmas bersama RT/RW tapi gak pernah mau hadir.”
“Orangnya malah menantang ‘sampean (Anda) laporkan saja sampai ujung dunia akan saya lawan’,” jelas Salim.
Wakil Wali Kota Surabaya itu pun mengatakan akan segera memediasi kedua pihak.
“Iya nanti kita sidak.”
Sementara itu, Cak Ji juga menerima laporan Ridawati yang sebelumnya melaporkan anaknya, Vania Alfin Santoso tidak memiliki laptop untuk kegiatan sekolah nya di SMK Negeri 1 Surabaya jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Ia menjelaskan bahwa mulanya laptop milik Vania tersebut digadaikan demi membiayai kuliah sang kakak di Universitas Muhammadiyah Surabaya sebesar Rp 4,5 juta.
“Sedangkan suami saya kabur dari rumah, saya ditinggali anak tiga. Makanya saya minta bantuan pak Armuji barangkali bisa bantu untuk menebus biaya gadainya,” tutur Ridawati.
Akhirnya, Cak Ji pun menyetujui untuk membantu biaya sekitar Rp 2 juta kepada Ridawati.
Ia menegaskan agar uang tersebut benar-benar digunakan untuk menebus laptop dan dimanfaatkan sebaiknya untuk kegiatan sekolah.
“Ini saya transfer langsung Rp 2 juta, tapi beneran digunakan untuk biaya laptop ya,” tegas Cak Ji.
Kegiatan di Rumah Aspirasi ini merupakan upaya pemerintah kota untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.
Cak Armuji menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan warga demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Surabaya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/13/154821978/armuji-terima-aduan-warga-minta-dipertemukan-dengan-eri-cahyadi-untuk