Salin Artikel

Motor Mahasiswa UTM yang Jadi Relawan PMI Dicuri, CCTV Rekam Wajah Pelaku

Wajah pelaku terlihat jelas saat menggondol motor milik salah satu relawan.

Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku semula mondar-mandir di lokasi parkiran Kantor PMI sembari menelepon.

Tak lama kemudian, ia dihampiri dua perempuan yang salah satunya menggendong balita.

Tak berselang lama, empat orang tersebut keluar dari area Kantor PMI.

Namun, beberapa menit kemudian, pelaku kembali ke area parkir motor PMI dan membawa kabur motor matik berwarna merah.

Ketua PMI Bangkalan, Moh Sa'ad Asjari membenarkan kejadian pencurian di tempat parkir kantornya itu. 

Ia menyebut, motor tersebut milik Vera, salah satu relawan PMI yang saat ini juga masih berkuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

"Korban asal Jombang yang berkuliah di UTM fakultas ekonomi dan bisnis, kebetulan korban itu juga relawan aktif di PMI Bangkalan," ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Kejadian itu bermula saat korban memarkirkan motor di tempat parkir Kantor PMI.

Saat kejadian, sebagian petugas PMI sedang melakukan kegiatan bakti sosial di beberapa desa, sedangkan petugas dan relawan lainnya ada di dalam kantor.

Posisi parkiran motor berada di samping kantor dengan kondisi gerbang terbuka, sehingga pelaku bisa dengan mudah masuk ke area parkiran.

"Karena selama ini aman, motor yang diparkirkan itu juga banyak. Kami tidak menyangka ada kejadian ini," ujarnya.

Korban baru menyadari motornya telah digondol maling saat hendak pulang sekitar pukul 15.00 sore.

Pihaknya juga mengaku keamanan di kantor tersebut cukup minim.

Apalagi, tidak tersedia petugas keamanan maupun penjaga parkir di lokasi tersebut.

"Kami minta maaf atas kejadian tersebut. Ke depan akan ditugaskan satpam untuk memperketat keamanan, tentu itu akan kami sesuaikan dulu dengan kondisi di internal kami," katanya. 

Sa'ad mengatakan, saat ini korban diberikan pinjaman fasilitas kendaraan untuk mobilitas korban, sehingga korban tetap bisa melakukan aktivitas.

"Ya, kami pinjamkan kendaraan untuk korban. Kami juga meminta maaf pada keluarga korban atas musibah ini," ujarnya. 

Setelah kejadian tersebut, PMI Bangkalan bersama korban melaporkan pencurian itu ke Polres Bangkalan.

"Kami juga menyerahkan bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian. Di sana wajah pelaku terlihat. Semoga pelaku segera tertangkap," ucapnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/12/154418878/motor-mahasiswa-utm-yang-jadi-relawan-pmi-dicuri-cctv-rekam-wajah-pelaku

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com