Sebelumnya, HMI mengultimatum Kapolres Lumajang untuk mundur dari jabatannya apabila dalam kurun waktu 3x24 jam tidak berhasil mengungkap aksi pencurian 4 sepeda motor yang menimpa mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Lumajang.
Setelah bertemu Kapolres, Ketua Umum HMI Komisariat Lumajang Intan Nuriani mengatakan, pihaknya datang dengan membawa 3 poin penting.
Pertama, mendesak Polres Lumajang untuk mengusut tuntas pelaku pencurian kendaraan bermotor yang dialami oleh mahasiswa KKN.
Kedua, meminta polisi transparan dalam proses penyelidikan kasus pencurian sepeda motor yang menimpa mahasiswa KKN.
Ketiga, meminta pernyataan tegas Kapolres Lumajang untuk para pelaku pencurian kendaraan bermotor yang menimpa mahasiswa KKN.
"Kami dari HMI Lumajang mendukung penuh Kapolres untuk mengusut tuntas pelaku pencurian kendaraan bermotor yang dialami (mahasiswa) KKN kolaboratif," kata Intan di Mapolres Lumajang, Senin (11/8/2025).
Selain membawa 3 poin tuntutan, HMI membawa 3 rekomendasi untuk dilaksanakan demi terciptanya keamanan di masyarakat.
Rekomendasi itu di antaranya pengoptimalan kinerja dan peran Bhabinkamtibmas, pembentukan pos bantuan hukum (posbakum) di setiap kecamatan dan melakukan siskamling di setiap desa.
Saat ditanya perihal desakannya kepada Kapolres Lumajang untuk mundur dari jabatannya, Intan enggan memberikan jawaban dan menyudahi sesi wawancara.
"Itu saja dari HMI Lumajang," kata Intan.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menyambut baik dukungan dari HMI Lumajang untuk menindak tegas pelaku curanmor yang menimpa mahasiswa KKN.
"Kita barusan selesai melaksanakan audiensi dengan adik-adik HMI dari Lumajang, alhamdulillah, Polres Lumajang mendapatkan dukungan, kita di-support untuk menindak tegas ya," kata Alex di Mapolres Lumajang.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/11/172425878/setelah-kirim-ultimatum-hmi-bertemu-kapolres-lumajang