Salin Artikel

Mengaku Anggota Brimob, Pelatih Olahraga Tipu 6 Pemain Sepak Bola Amatir di Kota Batu

Pelaku, seorang pelatih olahraga, menyasar para pemain sepak bola amatir di Kota Batu, Jawa Timur dengan iming-iming proyek fiktif dan janji memuluskan karier profesional mereka.

Tersangka, diketahui bernama Ahmad Faiz Nusyur Islamiy (30), ditangkap oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Batu pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

Penangkapan ini dilakukan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/102/VIII/2025/SPKT/POLRES BATU/POLDA JAWA TIMUR.

"Kami telah mengamankan terduga pelaku tindak pidana penipuan atas nama Saudara Ahmad Faiz. Modusnya adalah mengaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Brimob Malang untuk mengelabui enam orang korban," kata Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto, Jumat (8/8/2025).

Menurut Iptu Joko, tersangka menyusup ke dalam komunitas sepak bola lokal, salah satunya klub "Konco Seneng" di Kota Batu untuk mencari calon korban.

Dengan berbekal celana pendek berlogo Brimob yang didapatkan dari sebuah turnamen, tersangka membangun citra sebagai anggota intelijen Brimob.

"Pelaku masuk ke dalam klub, ikut berlatih, dan bersosialisasi. Di situlah meyakinkan para korban bahwa dirinya adalah anggota polisi aktif," Iptu Joko.

Setelah akrab dengan para korban, pelaku mulai melancarkan aksinya. Salah satu korban, berinisial LEV (24), menjadi korban dengan kerugian terbesar.

Ia diiming-imingi pencairan sponsor dari sebuah toko sebesar Rp 12 juta.

Namun, untuk mencairkannya, korban diminta membayar pajak dan melakukan serangkaian pinjaman.

"Tersangka menyarankan korban untuk membuka akun pinjaman online (pinjol) seperti Shopee PayLater, Kredivo, dan Akulaku dengan dalih untuk memenuhi saldo pencairan giro. Dari korban Lingga saja, kerugian mencapai Rp 60.142.945," paparnya.

Kecurigaan muncul ketika tersangka terus menghindar saat ditagih janji pengembalian uang.

Ia kerap beralasan sedang mendapat tugas intelijen di luar kota atau sedang rapat dengan pimpinan.

Merasa janggal, korban LEV menceritakan kejadian tersebut kepada rekan-rekannya di klub.

Ternyata, lima temannya yang lain juga menjadi korban dengan modus serupa.

Total kerugian dari keenam korban diperkirakan mencapai Rp 107.971.252.

Para korban lain yang teridentifikasi adalah MMS dengan kerugian Rp 11,4 juta, FLRP dengan kerugian Rp 11,4 juta, ECHP dengan kerugian Rp 12 juta), AKY dengan kerugian Rp 10,4 juta, dan MRP dengan kerugian Rp 2,5 juta.

Setelah menerima laporan, tim Satreskrim Polres Batu bekerja sama dengan tim Paminal untuk memverifikasi identitas pelaku.

"Setelah kami cek, yang bersangkutan bukan merupakan anggota kepolisian. Pekerjaan aslinya adalah seorang pelatih olahraga," ungkap Iptu Joko.

Dari hasil pemeriksaan awal, uang hasil penipuan tersebut digunakan tersangka untuk berfoya-foya, seperti membeli sepatu, hingga memesan hotel di Bali untuk tim sepak bolanya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun.

Barang bukti yang diamankan antara lain bukti transfer, tangkapan layar percakapan WhatsApp, ponsel, dan sebuah celana pendek berlogo Brimob.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya warga Kota Batu, yang merasa pernah menjadi korban dari pelaku untuk segera melapor ke Polres Batu.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/09/164830278/mengaku-anggota-brimob-pelatih-olahraga-tipu-6-pemain-sepak-bola-amatir-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com