Penyaluran akan dilakukan melalui rekening bank tanpa potongan dan dipastikan tak akan antre.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan, sudah menyiapkan skema pelayanan pencairan bagi 22.000 guru ngaji dengan mudah, cepat, dan ramah.
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu sebanyak 19.000 guru ngaji sebesar Rp 1,5 juta.
"Pencairan insentif dilakukan langsung ke rekening pribadi tanpa potongan apapun, sehingga para guru ngaji tidak perlu antre panjang atau mengalami kesulitan dalam proses administrasi," kata Fawait, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, guru ngaji merupakan pilar pendidikan moral dan spiritual di tengah masyarakat serta menguatkan fondasi nilai keagamaan dan karakter.
Fawait juga menyebut, mendaftarkan guru ngaji sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian.
Perlindungan itu juga meliputi pekerjaan sampingan guru ngaji.
"Misalnya, jika seorang guru ngaji juga bekerja sebagai pengemudi ojek online, penyadap karet, atau pencari madu di hutan, maka risiko kecelakaan saat menjalani pekerjaan tersebut juga akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan," terang mantan anggota DPRD Jatim itu.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Jember Nurul Hafid Yasin menyampaikan, sebenarnya data guru ngaji uang diterima mencapai 24.506 orang, tersebar dari 248 desa dan kelurahan.
Kuotanya hanya tersedia 22.000 orang.
Secara administrasi dan proses verifikasi berdasarkan kelayakan, 462 guru ngaji dinilai tak memenuhi syarat.
"Karena alasan seperti pindah, meninggal dunia, atau jumlah santri kurang dari 10 orang,” papar Nurul.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/07/191047978/22-ribu-guru-ngaji-di-jember-terima-insentif-dan-perlindungan-bpjs