Rumah Deniyeh ambruk sehingga tak bisa ditempati akibat puting beliung pada Rabu (6/8/2025) pukul 04.00 WIB.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman menyampaikan bahwa pihaknya prihatin adanya musibah dan langsung memberikan santunan kepada korban.
Ia pun melihat langsung kondisi korban dan keluarga, termasuk kondisi rumah yang sudah tidak bisa ditempati lagi.
"Kami ikut prihatin dengan musibah ini. Kami saat ini datang untuk memberikan bantuan yang sifatnya emergency," katanya.
Bupati dua periode ini berjanji akan mengupayakan untuk segera memberikan bantuan rehabilitasi rumah.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan OPD soal dana cadangan bencana yang bisa digunakan.
"Kita akan mengupayakan, karena memang saat ini masih dalam kondisi efisiensi akibat defisit," ucapnya.
Kholilurrahman pun menyampaikan terima kasih kepada warga sekitar yang gotong royong membantu korban.
"Budaya gotong royong memang harus terus dijaga agar pembangunan tidak selamanya menggantungkan kepada pemerintah," ujarnya.
Ia pun menyampaikan kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada. Sebab, bencana bisa datang kapan saja.
Sekretaris Desa Rek Kerrek, M Hasyim mengatakan, untuk sementara korban beserta anak dan cucunya tinggal di surau dan ditemani warga setempat.
"Rumahnya sudah tidak bisa ditempatnya karena atap sudah tidak ada. Sementara ini masih tinggal di Surau," ucapnya.
Rumah korban roboh dan mengalami rusak parah di bagian atap. Bahkan, sekitar dua meter tembok di bagian atas runtuh.
Beruntung, Deniyeh beserta anak dan empat cucunya segera keluar saat kejadian.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/07/182633478/warga-pamekasan-yang-rumahnya-ambruk-kena-puting-beliung-tinggal-di-surau