Salin Artikel

Seorang Pemuda Curi Sekarung Bawang Merah di Pasar Sayur Madiun

MADIUN, KOMPAS.com - Seorang pemuda mencuri sekarung bawang merah di salah satu kios di Pasar Sayur Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Selasa (5/8/2025) pagi.

Identitas pemuda itu terungkap setelah aksinya saat membawa sekarung bawang merah terekam CCTV dan videonya viral di media sosial.

Murti, salah satu pedagang di Pasar Sayur Bangunsari yang dikonfirmasi Rabu (6/8/2025) menyatakan, aksi pencurian sekarung bawang merah seberat 50 kilogram itu terjadi di kios milik Warsi, pedagang asal Desa Sukorejo, Kecamatan Kebonsari. Warsi mengetahui sekarung bawang merahnya hilang saat hendak melayani pembeli.

“Saat pasar mulai ramai, Warsi baru menyadari kehilangan barang. Mendapatkan keluhan dari Warsi, para pedagang membantu mencari keberadaan barang yang hilang dengan memeriksa rekaman CCTV,” ujar Murti.

Dari rekaman CCTV itu, kata Murti, terlihat seorang pria tak dikenal membawa kabur dua karung berisi bawang merah. Tak hanya sekali, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya di pasar tersebut.

Hanya saja kali ini, kata Murti, identitas pelaku terungkap dari bantuan rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV, korban melaporkan kejadian itu Polsek Dolopo.

Bawang merah menjadi sasaran pencurian mengingat harganya yang masih tinggi di pasar Kabupaten Madiun. Satu kilogram, bawang merah dijual Rp 50.000.

Kapolsek Dolopo AKP Nuryadi yang dikonfirmasi terpisah menyatakan polisi berhasil menangkap pelaku pencurian bawang merah milik Warsi berinisial BH (27), warga warga Desa Suluk, Kecamatan Dolopo. Identitas pelaku terungkap berdasarkan rekaman CCTV yang dipasang di pasar.

“Berkat rekaman CCTV kami berhasil mengidentifikasi pelaku lalu menangkapnya. Kepada polisi, pelaku mencuri sekitar 50 kilogram bawang merah dengan harga di pasaran mencapai Rp 2,5 juta,” terang AKP Nuryadi.

Namun kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan setelah korban memutuskan berdamai dengan pemuda berinisial BH. Jalur penyelesaian kasus secara damai disaksikan aparat desa, keluarga dua belah pihak hingga tokoh masyarakat.

Tak hanya itu, kepada polisi, BH mengaku baru sekali mencuri dan menyesal. Bawang merah seberat 50 kilogram itu sudah dijual kepada orang lain.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/07/055158078/seorang-pemuda-curi-sekarung-bawang-merah-di-pasar-sayur-madiun

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com