Salin Artikel

Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Tutup, Warkop Milik Slamet Justru Lebih Ramai

JEMBER, KOMPAS.com - Di antara banyaknya warung di Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi, Jawa Timur, warung milik Slamet (80) yang masih buka.

Warung tersebut berada di kilometer 233+500 atau tikungan Mbah Singo, tepat berada di samping posko satu proyek preservasi Jalur Gumitir Jember.

Slamet menuturkan, pelanggannya sekarang ialah pekerja proyek dan tamu-tamu yang datang memantau perkembangan perbaikan jalan nasional yang direncanakan sampai lima bulan.

Warung itu justru lebih ramai pembeli dibandingkan sebelum penutupan Jalur Gumitir yang hanya bisa menjual tiga sampai lima gelas kopi.

"Karena ada proyek warung saya masih bisa buka, pembelinya orang proyek dan tamu. Rezeki kami," ucap Slamet yang sudah berjualan di Jalur Gumitir sejak 1999.

Para pekerja proyek biasanya memesan kopi atau makan mi instan di sana.

Jika biasanya hanya mendapatkan Rp 50.000 sehari, sejak Jalur Gumitir ditutup omzet warung Slamet bisa mencapai empat kali lipatnya.

Kakek asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, itu berjualan bersama sang istri, Samsiah (60). Tinggal di atap yang sama dengan warung yang dinamainya Warkop Bu Farid.

Hanya kopi, beberapa minuman botol, mi instan, jajanan kemasan, dan rokok. Warung itu tak menjual nasi karena tak ada aliran listrik yang masuk, hanya mengandalkan aki.

Stok air bersih mengandalkan air sumber dari atas Gunung Gumitir yang telah dipasang 300 meter selang air menuju warungnya.

Kopi robusta yang ditumbuk sendiri, dijual Slamet sangat murah, Rp 4.000 per gelas.

Penghasilan Slamet yang lain sebagai awe-awe yang kini hilang sementara. Awe-awe adalah sebutan sukarelawan pengatur lalu lintas di jalan raya Gumitir dan mendapatkan uang dari pengendara yang melintas.

"Biasanya penghasilan dari awe-awe yang kami makan," ucapnya mengisyaratkan bahwa keuntungan dari warung tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Tapi setidaknya dua bulan ini Slamet dan sang istri bisa bernapas agak panjang. Ia bersyukur karena warungnya bisa tetap buka mendapatkan pelanggan puluhan pekerja proyek. Meski tak bisa menjadi awe-awe.

Seperti diketahui, Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi saat ditutup untuk proyek perbaikan jalan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/06/055227978/jalur-gumitir-jember-banyuwangi-tutup-warkop-milik-slamet-justru-lebih

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com