JEMBER, KOMPAS.com - Bupati Jember Muhammad Fawait mencabut surat edaran (SE) pembelajaran dalam jaringan (daring) dan WFH bagi ASN pada Jumat (1/8/2025) sore.
Keputusan tersebut diambil setelah Pertamina menyatakan kondisi krisis BBM di Jember sudah selesai.
"Kami pemerintah Kabupaten Jember kembali mengaktifkan proses pembelajaran dan karyawan-karyawan di lingkungan Pemkab Jember yang selama ini WFH," tutur Fawait dalam konferensi pers di Puncak Rembangan, Jember.
Dengan demikian, mulai Senin (4/1/2025) nanti, sekolah mulai normal dan ASN kembali masuk ke kantor seperti biasanya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Jember Regional Jatimbalinus, Hendra Saputra mengungkapkan, pihaknya sudah menuntaskan pengiriman semua kebutuhan BBM di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Jember.
"Per hari ini (1/8/2025) Agustus kita telah menyelesaikan pengiriman semua stok yang ada di SPBU," ucapnya.
Pihaknya memastikan sampai ke depan, ketersediaan BBM di 40 SPBU di Jember telah aman dan tak akan mengular antrean seperti hari-hari sebelumnya.
"Kami mengucapkan terima kasih juga kepada Gus Bupati dan jajaran telah men-support penuh untuk kegiatan kami," ungkap Hendra.
Sampai kemarin, banyak SPBU di Jember yang sudah terlihat normal tanpa antrean panjang, harga bensin eceran yang sebelumnya bisa dua kali lipat dari SPBU juga turun harga.
Pertamina Patra Niaga beberapa hari ini mengerahkan pengiriman BBM ke Jember dari Surabaya, Malang, Madiun, Tuban, hingga Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, 93 armada truk tangki juga didatangkan.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Jember dilanda krisis BBM sejak penutupan total jalur Gumitir Jember-Banyuwangi pada 24 Juli 2025.
Penutupan jalan nasional itu karena ada perbaikan dan masih berlangsung hingga 24 September 2025 mendatang.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/02/111826578/krisis-bbm-di-jember-pulih-se-sekolah-daring-dan-wfh-bagi-asn-dicabut