Penemuan ini dilakukan Yayasan Griya Lansia yang langsung membawa Nikmah ke Malang untuk mendapatkan perawatan yang layak.
Ketua Yayasan Griya Lansia Malang, Arief Camra, mengungkapkan bahwa ia mengetahui tentang keberadaan Nikmah melalui media sosial.
"Saya tahu dari medsos, tapi sepertinya belum jelas keterangannya dan akhirnya saya mencarinya ke Madura," ujarnya.
Setelah tiba di Kaduara Barat, Arief menemukan Nikmah dalam keadaan sangat kotor dan telantar di pinggir jalan.
"Kondisi tubuh ibu sangat kotor. Jadi saya memang sengaja membawa relawan perempuan dan dibersihkan tubuhnya sebelum dibawa ke Malang," tambahnya.
Arief juga menjelaskan bahwa di lokasi penemuan, tidak ada identitas kependudukan yang ditemukan pada Nikmah.
Ia mengakui bahwa saat itu ia membawa empat orang relawan ke Madura untuk merawat Nikmah sejak di lokasi hingga sampai di Griya Lansia Malang.
"Kemungkinan gak ada yang membersihkan tubuh ibu karena dianggapnya ODGJ. Tapi semestinya tetap terawat," katanya.
Meskipun telah lama telantar, warga setempat masih memberikan makanan kepada Nikmah setiap hari.
"Kami bawa ke Malang biar ibu terawat. Soal kejiwaannya memang kami belum bisa memberikan pelayanan lebih," ungkap Arief.
Arief menambahkan bahwa kondisi kesehatan Nikmah cukup memprihatinkan, di mana ia mengalami stroke.
Sayangnya, akses kesehatan bagi Nikmah sangat terbatas karena tidak adanya identitas kependudukan.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/25/114902578/lansia-telantar-4-tahun-di-pamekasan-dibawa-ke-malang