Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, Gunung Semeru mengalami erupsi sekitar pukul 05.39 WIB.
Erupsi yang terjadi berupa letusan asap tebal berwarna putih kelabu setinggi 1 kilometer atau 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko mengarah ke tenggara.
Tinggi letusan itu setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 23 Juli 2025 pukul 05.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak erupsi
"Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk," kata Yudhi.
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir atau pada Selasa (22/7/2025) mulai pukul 00.00 - 24.00 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi berupa letusan sebanyak 37 kali.
Yudhi menjelaskan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/23/065929178/gunung-semeru-letuskan-asap-setinggi-1000-meter