Salin Artikel

Kisah Unik Aplesss, Sapi di Mojokerto yang Punya Hobi Unik, Minum Kopi dan Menonton TV di Pos Ronda

Ternyata pecinta ngopi mendapat teman baru, yaitu Aplesss, seekor sapi jantan jenis Angus di peternakan BWF (Berkah Wafa Farm) Mojokerto.

Perilaku sapi yang dirawat di peternakan Dusun Dateng, Desa Watesnogoro, Kecamatan Ngoro itu memang unik.

Selain suka ngopi, setiap malam Aplesss juga suka nimbrung nonton televisi bersama beberapa pekerja di pos penjagaan.

Aplesss juga sudah jinak sehingga sengaja dilepas tanpa tali sebagai penjaga kandang.

Sekaligus mendeteksi adanya sapi betina yang birahi untuk breeding.

Pekerja peternakan, Mochammad Zaini (50) mengatakan, kebiasaan sapi Aplesss suka ngopi ini bermula dari tongkrongan di pos jaga peternakan.

Dari kandangnya berjarak sekitar 10-20 meter, Aplesss selalu menghampiri pos penjaga setiap malam.

"Sisa kopi yang ditinggalkan di pos dicicipi diminum Aplesss, lama-lama jadi kebiasaan kalau datang ke pos selalu minta kopi. Sekarang jadi kebiasaan, Aplesss suka nimbrung kalau ada orang di pos, minta kopi sama nonton TV," kata Zaini, Minggu (20/7/2025).

Menurut Zaini, kebiasaan Aplesss ini sudah berlangsung lama apalagi saat ia berada di sana, sapi hitam itu akan menghampirinya dan ikut-ikutan ngopi.

Mungkin hanya menekuni handphone (HP) saja yang tidak dilakukan Aplesss.

Zaini memiliki ikatan batin lantaran dirinya merawat dan membantu indukan saat melahirkan Si Aplesss tersebut.

Kehadiran Si Aplesss yang tiba-tiba, tidak mengganggu para pekerja peternakan.

Mereka justru terhibur dengan perilaku kocak yang merebut gelas kopi dan makanan.

Setelah mendapatkan keinginannya kopi dan pisang, si Aplesss bersantai sembari melihat televisi di depan pos.

Sesekali, Aplesss meninggalkan tempatnya sejenak menuju kandang sapi jantan dan betina lalu kembali lagi ke tempatnya semula.

Kebiasaan si Aplesss sudah lama sejak usianya 6 bulan, selain kopi juga doyan minum susu kemasan dan pisang.

Aplesss enggak mengganggu, dia seperti punya keinginan ikut menjaga sapi di kandang peternakan.

"Kalau kita buat kopi pasti Aplesss kita buatkan juga. Kalau enggak gitu, dia selalu mencari-cari, sehari kadang 2-3 cangkir," pungkas Zaini.

Aplesss satu-satunya sapi jinak dari puluhan hingga ratusan hewan ternak di peternakan seluas 400 meter×300 meter di Desa Watesnogoro itu.

Kehadiran sapi unik ini sangat membantu peternak untuk mengenali tanda-tanda sapi betina yang siap kawin dengan sapi jantan.

"Sapi Aplesss memang sengaja tidak dipasang tali di hidungnya, karena tidak agresif. Ya bebas berkeliaran di dalam peternakan tidak ganggu, justru membantu kita mengenali sapi betina yang birahi," ucap M Zaini pekerja peternakan tersebut.

Cirinya, Aplesss berada di belakang sapi betina dalam waktu lama, lalu menghampiri pekerja peternakan seakan menunjukkan sapi betina itu sudah siap kawin.

"Aplesss kalau siang mendekati sapi betina, mengenali tanda-tanda sapi yang siap dikembangbiakkan. Ini membantu kami, jadi sapi betina bisa cepat dikawinkan menambah populasi di peternakan," ujar dia.

Pemilik peternakan, Faisal Efendi (44) mengaku, sapi Aplesss sudah beberapa kali ditawar hingga puluhan juta namun ia belum rela kehilangan sapi kesayangannya itu.

"Sapi Aplesss pernah dua kali ditawar, dari Rp 35 juta dan Rp 40 juta. Nggak tega mau dijual, karena sudah jinak," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Mirip Bapak-Bapak, Sapi Apless di Mojokerto Ini Suka Ngopi dan Deteksi Sapi Betina Siap Kawin.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/21/064908978/kisah-unik-aplesss-sapi-di-mojokerto-yang-punya-hobi-unik-minum-kopi-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com