Namun, upaya tersebut ditolak anaknya, Lukman Arif, dengan alasan tidak ada yang dapat merawat ibunya.
Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendatangi Lukman di rumah kerabatnya di Jalan Perlis Selatan.
"Jadi pada prinsipnya, pemerintah kota selalu memberikan perhatian kepada seluruh warga di Kota Surabaya," kata Rizal saat berada di lokasi, Kamis (17/7/2025).
Rizal mengajak Lukman untuk menjemput ibunya dari Griya Lansia Malang.
Namun, Lukman menolak tawaran tersebut. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait perawatan ibunya.
"Menyampaikan ke Mas Lukman, 'ayo kita jemput ibu, supaya nanti bisa berkumpul kembali'. Akan tetapi Mas Lukman masih berpikir ulang, nanti yang merawat siapa," ujarnya.
Rizal menambahkan bahwa Lukman mengalami keterbatasan ekonomi dan khawatir akan kondisi ibunya ketika ditinggal bekerja.
"Mas Lukman ingin memberikan layanan yang terbaik buat ibunya, karena ada keterbatasan dari sisi ekonomi. Akan tetapi memang kalau ditinggal kerja tidak ada yang menjaga," ujarnya.
Pemerintah kota, menurut Rizal, telah memberikan intervensi berupa bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk membantu kebutuhan Siti Fatimah.
"Dengan demikian, pihak keluarga yang menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Malang tidak ada niatan untuk membuangnya. Namun, anaknya ingin orang tuanya mendapat pelayanan," tambahnya.
Siti Fatimah menjadi sorotan publik setelah berita tentang penitipan dirinya di Griya Lansia viral di media sosial.
Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, juga memberikan pernyataan terkait penjemputan Siti Fatimah.
"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," ungkap Arief dalam video penjemputan tersebut.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/18/051443678/ibu-dititipkan-ke-griya-lansia-malang-sang-anak-tolak-jemput-meski-diajak