MADIUN, KOMPAS.com - Pedagang sembako di Pasar Besar Kota Madiun, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembelian beras premium dalam sepekan terakhir. Sepinya pembelian beras lantaran maraknya informasi beras premium oplosan di pasaran.
Chesya Jasmin, salah satu pedagang sembako mengaku penjualan beras premium di kiosnya anjlok dalam sepekan. Bahkan, sepekan terakhir tidak ada konsumen yang membeli beras setelah beredar informasi adanya beras premium oplosan.
“Sudah seminggu ini sepi pembeli (beras premium). Biasanya meski sedikit masih ada yang membeli beras premium. Biasanya saya bisa menjual lima sak per hari, sekarang tidak ada yang beli. Untung stok tidak banyak," kata Jasmin, Kamis (17/7/2025).
Jasmin mengatakan, bila beras premium tak laku, maka tidak bisa dikembalikan ke supplier. Kondisi itu tentunya merugikan penjual beras premium di pasaran.
“Soalnya kalau tidak laku tidak bisa kembali ke supplier,” ujar Jasmin.
Sementara itu, tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan Kota Madiun, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Polres Madiun Kota memantau keberadaan beras premium di pasar tradisional di Kota Madiun.
Jasmin berharap pengecekan tim satgas pangan dapat memastikan beras premium yang beredar di pasaran tidak termasuk beras oplosan.
“Kami berharap pemantauan tim bisa menyakinkan masyarakat kalau beras premium yang di pasar ini benar-benar beras premium,” jelas Jasmin.
Jasmin menambahkan, sebelum marak informasi beras premium oplosan, dirinya bisa menjual tiga hingga lima sak. Namun, saat ini belum ada satu pun yang membeli beras premium di kiosnya.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperdag Kota Madiun, Siti Nurjanah yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, tim Satgas Pangan memantau merek-merek beras premium yang masuk daftar diduga oplosan. Namun, setelah dilakukan pengecekan, kualitas beras premium sesuai dengan ketentuan.
“Tadi kami sudah membuka kemasan dan melakukan pengecekan langsung terhadap kualitas berasnya. Hasilnya, beras premium yang kami cek sesuai dengan ketentuan,” kata Siti.
Siti mengungkapkan, pemantaun beras premium dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun seperti Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko hingga Pasar Srijaya, untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Untuk itu, pengecekan di sejumlah pasar tradisional untuk memastikan beras premium sesuai dengan ketentuan.
“Hasil pengecekan mutu, aroma, kadar patah butir, hingga label dan asal usul sesuai standar nasional (SNI),” demikian Siti.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/17/204316378/ramai-informasi-beras-premium-oplosan-pembeli-beras-di-madiun-jadi-sepi