Salin Artikel

Diduga "Micro Sleep", Honda Jazz Terbakar di Kota Malang, Pengemudi Alami Luka Bakar

Satu unit Honda Jazz putih dengan nomor polisi N-1556-AAT hangus tak bersisa.

Setelah pengemudinya kehilangan kendali, menabrak pohon, dan menghantam lapak bensin eceran yang langsung memicu kobaran api.

Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 04.43 WIB saat kondisi jalan masih lengang.

Menurut kesaksian warga di lokasi, mobil tersebut awalnya melaju dengan kecepatan cukup tinggi dari arah barat.

Namun, secara tiba-tiba mobil mulai oleng ke sisi kiri jalan.

Tanpa bisa dikendalikan, mobil tersebut menabrak sebatang pohon sebelum menghantam rak berisi bensin eceran.

Benturan itu diduga kuat menjadi pemicu api yang dengan cepat menyambar dan membakar seluruh badan mobil.

Meski sudah dalam kondisi terbakar, mobil masih terus melaju hingga akhirnya berhenti setelah menabrak tembok sebuah ruko.

Sesaat setelah benturan terakhir, pengemudi berhasil menyelamatkan diri keluar dari mobil yang sudah dilalap api.

"Korban pengemudi langsung keluar mobil dengan kondisi luka bakar, setelah menabrak tembok ruko," kata salah satu warga, Bagus, Rabu (16/7/2025).

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera memberikan pertolongan dan langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang serta aparat kepolisian.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Isrofi, mengonfirmasi identitas pengemudi tunggal tersebut.

Korban adalah Rafi (19), seorang pemuda asal Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang.

"Korban mengalami luka bakar dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk mendapatkan perawatan medis intensif," jelas Iptu Isrofi.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan yang dihimpun, penyebab utama kecelakaan ini adalah faktor kelelahan fisik pengemudi.

Rafi diduga kuat mengalami micro sleep, yaitu kondisi tertidur sesaat selama beberapa detik akibat rasa kantuk yang ekstrem.

Kondisi inilah yang membuatnya kehilangan kesadaran dan kendali atas kendaraannya.

"Menurut keterangan pihak keluarga, korban hendak berangkat untuk bermain futsal. Ada kemungkinan ia masih sangat mengantuk saat berkendara, sehingga terjadi insiden ini," tambah Iptu Isrofi.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa insiden ini menjadi pengingat serius akan bahaya mengemudi dalam kondisi lelah.

Bangkai mobil Honda Jazz kini telah diamankan dan dibawa ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/16/214028578/diduga-micro-sleep-honda-jazz-terbakar-di-kota-malang-pengemudi-alami-luka

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com