Salin Artikel

2 Kapal "Saudara" KMP Tunu Pratama Jaya Dinyatakan Tak Laik Layar

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dua kapal yang berada dalam satu naungan perusahaan dengan KMP Tunu Pratama Jaya, yaitu KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dan KMP Tunu Pratama Jaya 5888 dinyatakan tidak laik layar.

Hal tersebut terungkap dari surat edaran yang dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi mengenai penundaan keberangkatan kapal usai inspeksi.

Dari total 15 kapal yang ada dalam daftar, dua nama kapal milik PT. Raputra Jaya yang masing-masing memiliki gross tonage (GT) sebesar 871 GT dan 1022 GT tersebut termasuk dalam daftar.

"Kapal ditunda keberangkatannya sampai dengan perbaikan dan memenuhi seluruh rekomendasi," tulis rekomendasi pada surat tersebut.

Untuk diketahui, surat yang ditandatangani secara elektronik oleh Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana, tersebut adalah surat edaran rekomendasi berlayar untuk kapal-kapal yang beroperasi di dermaga LCM Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Surat dikeluarkan guna menjamin adanya keselamatan dan keamanan pelayaran di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Selain dari undang-undang dan peraturan, hasil pemeriksaan rampcheck oleh Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada hari Kamis (10/7/2025) hingga Jumat (11/7/2025) menjadi dasar dikeluarkannya surat tersebut.

Surat tersebut menerangkan, dari hasil pemeriksaan tim Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merekomendasikan 15 kapal yang saat ini beroperasi untuk ditunda keberangkatannya sampai melakukan perbaikan dan memenuhi seluruh rekomendasi.

"Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan ulang sampai seluruh temuan dapat dipenuhi dan kapal dalam kondisi laik layar," bunyi surat tersebut.

Kini, dari total 15 kapal yang mendapatkan inspeksi dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), enam di antaranya telah diizinkan beroperasi kembali.

Kapal-kapal yang sudah dicek kembali dan masuk lintasan adalah KMP Agung samudera IX, KMP Karya Maritim I, KMP Jambo VI, Karya Maritim II, KMP Samudera Utama, serta KMP Liputan XII.

"(Lolos inspeksi) secara keseluruhan, bukan dispensasi sementara," kata Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana, Rabu (16/7/2025).

Dengan kembali beroperasinya enam kapal tersebut, Purgana berharap dapat membantu mengurai penumpukan kendaraan yang sebelumnya terjadi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi imbas inspeksi kapal.

Inspeksi terhadap kapal di Pelabuhan Ketapang imbas dari tragedi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/16/202120978/2-kapal-saudara-kmp-tunu-pratama-jaya-dinyatakan-tak-laik-layar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com