Salin Artikel

SD Negeri 1 Kendalrejo Trenggalek Hanya Mendapat 1 Siswa Baru, MPLS Tetap Berjalan

Meski demikian proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tetap dilaksanakan, Senin (14/07/2025).

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kendalrejo Didin Luskha menjelaskan, penurunan jumlah siswa baru tahun ini disebabkan sedikitnya lulusan dari Taman Kanak-kanak (TK).

Selain itu, persaingan dengan sekolah lain di lingkungan sekitar juga menjadi faktor, SD Negeri 1 mendapat satu siswa baru.

"Untuk tahun ini kemungkinan memang dari TK itu sedikit lulusan. Dari TK di Desa Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek ada 3 siswa, itu masuk di SD Negeri lain ada 2 siswa dan yang masuk di SD Negeri 1 Kendalrejo ini kebagian 1 siswa dari TK wilayah sini," kata Kepala SD Negeri 1 Kendalrejo, Didin Luskha, Senin (14/07/2025).

Sebelumnya pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menarik minat calon siswa baru.

Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk sosialisasi ke sejumlah TK dan pendekatan langsung ke wali murid.

Sekolah juga mengadakan acara mewarnai celengan yang melibatkan seluruh siswa TK yang ada di Desa Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek.

"Yang mana tujuan kami itu supaya kita bisa mengenalkan program-program sekolah kepada mereka, kemudian mereka agar tertarik dengan sekolah kami," terang Didin.

Bahkan dia juga melakukan pendekatan kepada wali murid, kita datangi satu per satu wali murid.

Akan tetapi mungkin mereka memang daerahnya yang tiga itu daerahnya di sekitar SD Kendalrejo 2.

"Kemudian ada yang mungkin ke Madrasah Ibtidaiyah (MI)" sambung Didin.

Persaingan dengan sekolah lain di wilayah tersebut cukup ketat.

Terdapat beberapa lembaga pendidikan tingkat SD, di antaranya SD Negeri 3 Ngadisoko, SD Negeri 2 Kendalrejo, SD Negeri 3 Kendalrejo, dan MI Kendalrejo.

Jumlah siswa di kelas lain SD Negeri 1 Kendalrejo juga bervariasi.

Kelas II saat ini memiliki 10 siswa, Kelas III ada 2 siswa, Kelas IV ada 7 siswa, Kelas V ada 6 siswa, dan Kelas VI ada 10 siswa.

Meski demikian SD Negeri 1 Kendalrejo berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan guna menarik minat calon siswa.

Mereka berharap upaya ini dapat memajukan pendidikan di SD Negeri 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek.

Meski tahun ajaran 2025-2026 SD Negeri 1 Kendalrejo Durenan Trenggalek mendapat 1 siswa, pelajaran tetap berjalan seperti biasa.

Meskipun ada peralihan dari Taman Kanak-kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD).

Proses MPLS juga tetap dilaksanakan dengan riang gembira.

Siswa satu-satunya di dalam kelas tersebut tampak mengikuti dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.

Begitu juga guru yang mengajarnya, terlihat semangat dan menjalankan proses MPLS seperti pada umumnya.

Salah satu guru pengajar SD Negeri 1 Kendalrejo menjelaskan, bahwa penggabungan kelas tidak akan dilakukan.

Materi pembelajaran, fase, dan kelas akan tetap terpisah.

"Kalau digabungkan beda. Beda materi, ya beda fasenya." kata guru pengajar di SD Negeri 1 Kendalrejo Mita Purwanti.

Ditekankan, bahwa kelas 1 akan tetap kelas 1 dan kelas 2 akan tetap kelas 2, mengingat anak-anak baru saja memasuki lingkungan sekolah dasar.

Perhatian khusus diberikan pada kenyamanan anak-anak dalam proses adaptasi ini.

"Kita komunikasi juga dengan orang tua. Anaknya kita buat senyaman mungkin, kita tanya, sekarang kan bagaimana tetap harus komunikasi antara orang tua juga. Komunikasi antara guru dengan orangtua murid itu sangat penting," terang Mita.

"Karena guru itu di sekolah juga mendampingi, di rumah anak juga tetap dipasangkan ke orang tua untuk mendampingi. Jadi tetap kita ajak komunikasi, bagaimana agar anak menjadi anak yang terbaik," sambung Mita.

Sedangkan terkait kondisi satu siswa yang diajarnya, disampaikan bahwa satu siswa tersebut merasa nyaman dan tidak ada rasa takut atau malu.

"Anaknya merasa nyaman. Saya tanya, alhamdulillah tidak ada rasa takut, malu, dan anak ini berani serta percaya diri. Kan biasanya kalau pertama sekolah masih ditunggu orang tua, dan didampingi. Alhamdulillah, dari pagi saya lihat ia sendiri. Anaknya berarti berani," terang Mita.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/14/153753778/sd-negeri-1-kendalrejo-trenggalek-hanya-mendapat-1-siswa-baru-mpls-tetap

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com