Salin Artikel

Lokasi Sekolah Rakyat Kota Blitar Belum Pasti, Tak Mungkin Diluncurkan 14 Juli

Hal ini disebabkan belum adanya persetujuan dari Kementerian Sosial terkait lokasi yang diusulkan untuk sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk teknis yang diperlukan untuk mempersiapkan operasional Sekolah Rakyat.

“Sampai saat ini belum ada petunjuk teknis, misalnya, bagaimana rekrutmen kepala sekolah, tenaga guru, dan lainnya." 

"Berapa jumlah tiap rombel (rombongan belajar), belum ada petunjuknya,” ujar Dindin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pada Jumat (11/7/2025).

Lebih lanjut, Dindin menyatakan bahwa bekas gedung SMPN 6 yang sebelumnya diusulkan ke Kementerian Sosial sebagai lokasi Sekolah Rakyat juga belum mendapatkan persetujuan.

Usulan lahan kosong milik Pemerintah Kota Blitar seluas 4 hektar di lingkungan Kauman juga belum mendapatkan respons.

“Memang kemarin sempat mengerucut ke gedung bekas SMPN 6, tapi sekarang masih mengambang apakah ke gedung itu yang tinggal renovasi atau bangun gedung baru di lahan kosong,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasmintarti, mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat di Kota Blitar masuk dalam Grup 1C, sehingga kemungkinan besar peluncurannya akan mengikuti tahap kedua atau ketiga.

“Jadi program SR (Sekolah Rakyat) ini dibagi jadi beberapa grup. Grup 1A dan 1B ini sudah melaksanakan tahapan seleksi kepala sekolah,” ujarnya.

“Kota Blitar masuk Grup 1C. Kalau di Jawa Timur bareng Kabupaten Trenggalek dan Bangkalan,” imbuh Sasmintarti.

Terkait rekrutmen siswa, Sasmintarti menambahkan bahwa Sekolah Rakyat akan memprioritaskan calon siswa dari keluarga yang termasuk dalam kategori Desil 1 dan Desil 2 (sangat miskin dan miskin) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.

“Nanti pasti kita akan verifikasi dari pintu ke pintu untuk masalah calon siswa ini agar tepat sasaran,” ujarnya.

Meski belum mendapatkan petunjuk lanjutan dari Kementerian Sosial, Sasmintarti menyatakan bahwa Pemerintah Kota Blitar terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat serta dinas-dinas terkait.

“Prinsipnya kami terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk program SR ini. Pemkot mendukung penuh apa pun program dari pusat yang bermanfaat bagi warga Kota Blitar,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/11/170920278/lokasi-sekolah-rakyat-kota-blitar-belum-pasti-tak-mungkin-diluncurkan-14

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com