Sareskrim Polres Ngawi meminta bantuan Bidlabfor Polda Jatim untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut .
Tak hanya itu, penyidik Satreskrim Polres Ngawi juga memeriksa saksi yang mengetahui awal mulai kebakaran itu.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Aris Gunadi menyatakan pihaknya sudah meminta bantuan Bidlabfor Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menelusuri penyebab utama kebakaran.
Dari olah TKP, tim Labfor Polda Jatim dengan mengumpulkan barang bukti yang akan diuji labfor Polda Jatim.
Dengan demikian belum dapat disimpulkan penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan ribu pasang sepatu siap ekspor.
"Jadi kami masih belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Aris, Rabu (9/7/2025).
Aris mengatakan taksiran kerugian kebakaran gudang sepatu mencapai Rp 50 miliar.
Kerugian itu dihitung dari terbakarnya ratusan ribu pasang sepatu dan sandal yang siap kirim maupun kerusakan bangunan gedung.
"Perkiraan kami kerugiannya sekitat Rp 50 miliar," kata Aris.
Besarnya kerugian kebakaran itu juga dihitung kualitas produksi sepatu dan sandal PT Dwi Prima Sentosa adalah kualitas ekspor.
Bahkan pasar utamanya adalah negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Aris menambahkan hasil uji labfor Polda Jatim menjadi salah satu alat bukti untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Untuk diketahui kebakaran hebat melanda gudang pabrik sepatu milik PT Dwi Prima Sentosa di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (6/7/2025) malam.
Api yang melalap habis gedung penyimpanan sepatu dan sandal jadi itu baru padam pada Senin pagi (7/7/2025) sekitar pukul 05.00.
Sedikitnya 7 unit mobil pemadam kebakaran dari Ngawi, Kota dan Kabupaten Madiun dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Untuk kepentingan penyelidikan, polisi memasang garis polisi di gedung yang hangus terbakar.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/09/202727278/ungkap-penyebab-kebakaran-gudang-pabrik-sepatu-di-ngawi-labfor-polda-jatim