Kejadian tersebut berlangsung menjelang sholat Isya pada Selasa (8/7/2025).
Korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul.
"Korban sekarang berada di Rumah Sakit Abdoer Rahem, beliau dirawat dan sudah bisa dimintai keterangan," ungkap Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan, kepada Kompas.com pada Rabu (9/7/2025).
Agung menjelaskan bahwa saksi yang melaporkan kejadian tersebut adalah Sualki (53), Tolak (39), dan Bibi (70), yang merupakan tetangga korban. Mereka membantu Marsina mendapatkan perawatan medis setelah insiden tersebut.
"Pelaku belum kami tetapkan, namun nama-nama sudah kami kantongi dan proses lidik," tambahnya.
Kronologi kejadian bermula pada Selasa malam sekitar pukul 18.00 WIB, ketika Sualki berangkat ke pengajian di sebelah selatan rumahnya.
Sesampainya di pengajian, Sualki mendengar suara sepeda motor berhenti di depan rumah Marsina.
Sekitar pukul 18.20 WIB, Marsina datang ke pengajian dan memanggil Sualki sambil menangis merintih kesakitan.
Para warga dan saksi yang melihat pun terkejut saat menemukan korban dalam keadaan penuh luka berdarah.
"Setelah dilihat oleh pelapor, korban mengalami luka robek yang mengeluarkan darah di bagian kepala belakang dan dahi, serta memar di mata kanan dan kiri."
"Korban juga mengatakan bahwa kalung emas seberat 10 gram telah diambil orang," ujar Agung.
Setelah kejadian, para saksi segera membawa korban ke dalam rumah dan membersihkan darah di wajahnya.
Pada pukul 18.25 WIB, mereka membawa Marsina ke RSUD Abdoer Rahem untuk mendapatkan perawatan intensif.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/09/195447078/nenek-marsina-dirampok-dan-dibenturkan-kepalanya-polisi-sudah-kantongi