Hal tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Dusun Pancor, Desa Pamolaan pada Selasa (8/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Budi menyatakan bahwa akan diadakan lomba khusus untuk Puskesmas di Sampang.
Pemenang lomba ini akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Juara pertama menerima Rp 50 juta, peringkat kedua Rp 30 juta dan peringkat ketiga Rp 20 juta.
"Puskesmas yang bisa menemukan data terbanyak penderita kusta akan saya beri hadiah Rp 50 juta, ini bukan untuk bupati, bukan untuk camat tapi puskesmas," ucapnya sambil bercanda.
Menteri Kesehatan juga menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan bagi penderita kusta.
"Pemerintah Sampang tidak perlu takut jumlah penderita kusta meningkat. Terpenting semua penderita terdeteksi dan segera diobati," tegasnya.
Ia menginstruksikan setiap Puskesmas mendata semua penderita kusta di wilayah masing-masing dengan target agar semua penderita dapat ditemukan dan diobati.
Budi berjanji akan kembali ke Sampang pada Desember 2025 untuk menentukan Puskesmas mana yang berhasil menemukan penderita kusta terbanyak.
"Semakin banyak angkanya semakin banyak, daripada ngumpetin data kusta. Setelah itu kita obati dan sembuh," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan akan memerintahkan jajarannya, mulai dari kepala Puskesmas, camat, hingga kepala desa terlibat dalam pendataan penderita kusta.
"Kami upayakan tahun 2029 kusta di Sampang tuntas," katanya.
Bupati yang menjabat dua periode tersebut menambahkan bahwa ia akan berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI, karena dua lembaga tersebut juga memiliki jajaran hingga tingkat desa.
"Kami akan berkomunikasi dengan polisi dan TNI agar mereka pun ikut andil membantu mendata penderita kusta," ujarnya.
Menurut data Dinas Kesehatan Sampang, pada tahun 2023 terdapat 233 kasus kusta, yang kemudian menurun menjadi 164 kasus pada bulan Oktober 2024.
Pada Juli 2025, Dinas Kesehatan Sampang mengeklaim bahwa jumlah kasus kusta telah turun menjadi 85 kasus.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/08/195251278/menkes-budi-terbanyak-temukan-penderita-kusta-saya-beri-rp-50-juta