BANYUWANGI, KOMPAS.com - PT Raputra Jaya, perusahaan yang menaungi KMP Tunu Pratama Jaya, akhirnya muncul untuk menyampaikan permohonan maaf di hari keempat setelah kapal tersebut tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).
Permohonan maaf tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan bersama Basarnas di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (5/7/2025).
Uliludin, perwakilan dari PT Raputra Jaya, membacakan surat permintaan maaf yang telah disiapkan, dengan pengingat kepada awak media bahwa tidak akan ada sesi tanya jawab setelah pembacaan surat tersebut.
Dia menegaskan, sebagai operator pelayaran, keselamatan dan keamanan penumpang adalah tanggung jawab utama mereka.
"Untuk itu, sejak kejadian berlangsung, kami langsung berkoordinasi erat dengan Basarnas, KSOP Tanjung Wangi, serta pihak-pihak terkait dalam pencarian dan penanganan korban," tambahnya.
Dia juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan pelayaran, sistem operasional, kesiapan awak, serta kesiapan teknis dalam upaya mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Langkah-langkah ini menjadi komitmen kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.
Di akhir suratnya, Uliludin kembali menyampaikan permohonan maaf dan berharap agar seluruh proses penanganan berjalan lancar dengan dukungan berbagai pihak.
"Kami akan terus memberikan pembaruan informasi secara berkala seiring perkembangan yang dikeluarkan Basarnas," tutupnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/05/200910878/perwakilan-kmp-tunu-pratama-jaya-minta-maaf-singgung-kesiapan-teknis