Salin Artikel

Eri Cahyadi Datangi Sejumlah Warung Saat "Sweeping" Jam Malam Anak

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi sejumlah warung kopi ketika menggelar sweeping jam malam anak. Ditemukan, beberapa anak tengah nongkrong bersama temannya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Eri terlihat mulai berangkat sweeping bersama ratusan petugas gabungan dari Balai Kota Surabaya pada Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

Kemudian, Eri langsung mengarahkan sepeda motornya menuju ke lokasi yang masih ramai di Jalan Tunjungan. Lalu, dia menuju ke area Wisata Kota Lama, yang berada di wilayah Surabaya Utara.

Lalu, Eri mulai menepikan sepeda motornya ketika mendatangi salah satu warung kopi di Jalan Wonokusumo. Dia pun langsung mendatangi salah seorang pedagang di tempat tersebut.

"Mas titip ya, bee onok arek seng sek sekolah, nang kene (kalau ada anak yang masih sekolah, di sini) pukul 22.00 WIB, kongkon moleh (suruh pulang) belajar," kata Eri ke pedagang, Kamis (3/7/2025) malam.

Selanjutnya, Eri juga mendatangi warung kopi lain yang ada di seberang tempat yang pertama. Dia juga tidak menemukan anak melanggar aturan pembatasan jam malam.

Eri memutuskan kembali mengendarai sepeda motornya untuk meninggalkan lokasi. Akan tetapi, dia menemukan ada sebuah warung kopi tak jauh dari lokasi sebelumnya.

Eri melihat ada sekelompok anak muda sedang bermain game online dan merokok di warung kopi tersebut. Dia pun langsung mendatanginya dan menanyakan perihal usia mereka.

"Awakmu kelas piro (kamu kelas berapa)? Ndelok (lihat) KTP mu, lek onok arek cilik kongkon moleh yo (kalau ada anak kecil suruh pulang ya). Pokoke lek onok (pokoknya kalau ada) titip," ujarnya.

Eri bersama rombongannya, melanjutkan sweeping dengan melintasi bawah Jembatan Suramadu. Tak hanya itu, dia juga sempat mendatangi Taman Apsari, tapi tidak menemukan pelanggar.

Akhirnya, Eri memutuskan menghentikan sweeping pembatasan jam malam untuk anak sekitar pukul 00.30 WIB. Dia sempat berbincang dengan petugas dan masuk ke Balai Kota Surabaya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menerapkan jam malam bagi anak. Jam malam ini berlaku mulai pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB.

"(Aturan ini) menghindarkan anak dari risiko pergaulan bebas, minuman keras, narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan segala bentuk kekerasan," kata Eri di Balai Kota Surabaya pada Senin (23/6/2025).

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/04/054310178/eri-cahyadi-datangi-sejumlah-warung-saat-sweeping-jam-malam-anak

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com