Salin Artikel

UMKM Sektor Kuliner Didorong untuk Berperan dalam Program MBG

KOMPAS.com - Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Pengusaha Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Surabaya menjadi titik penting dalam upaya pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner.

Dalam momen yang berlangsung Senin (30/6/2025) kemarin, dukungan kuat disampaikan oleh dua institusi strategis Kementerian UMKM Republik Indonesia serta Komisi VII DPR RI.

Asisten Deputi Pembiayaan Investasi Kementerian UMKM RI, Ali Mansur, menekankan bahwa pelaku UMKM memiliki peran vital dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi anak-anak, tapi juga peluang besar untuk memperkuat peran UMKM dalam rantai pasok ekonomi nasional.

“UMKM dapat berperan dari penyediaan bahan baku, produksi makanan siap saji, hingga distribusi,” ujarnya di hadapan pengurus baru PPJI Surabaya.

Ia menyebut, keterlibatan UMKM dalam MBG akan menjadi pendorong ekonomi yang sangat kuat, karena menyentuh langsung sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, peternakan, hingga pasar tradisional. Kementerian melihat MBG sebagai kendaraan percepatan pertumbuhan UMKM yang harus dimanfaatkan secara optimal.

“Ini adalah kesempatan yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena ini peluangnya sangat besar,” tegas Ali Mansur.

Ia juga mengapresiasi kesiapan PPJI Surabaya dan jaringan dapur yang mereka kelola dalam menyambut pelaksanaan MBG. Menurutnya, organisasi seperti PPJI sangat strategis karena sudah memiliki sistem dan pengalaman dalam bidang jasa boga.

“MBG untuk meningkatkan gizi anak-anak. Di luar itu, aspek ekonominya yang kita dorong,” sambungnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS), yang turut hadir dalam acara pelantikan, menegaskan pentingnya sektor UMKM, khususnya kuliner, dalam menopang perekonomian nasional dan pariwisata.

“UMKM menyumbang sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional,” kata pria yang biasa disapa BHS.

Ia menyoroti peran strategis subsektor kuliner yang menyumbang sekitar 52 persen dari total UMKM nasional. Menurutnya, kuliner tidak hanya memberi kontribusi ekonomi langsung, tetapi juga memperkuat daya tarik destinasi wisata.

“Sekitar 35 persen wisatawan memilih destinasi berdasarkan makanan khas daerah,” sambungnya.

Namun, ia menyayangkan masih minimnya eksplorasi terhadap kekayaan kuliner nusantara. Dari sekitar 5.000 jenis kuliner Indonesia, hanya sekitar 10 persen yang sudah dikembangkan secara serius.

Untuk itu, ia pun mengajak pelaku UMKM untuk tidak ragu bersaing dan lebih percaya diri menghadirkan produk yang sesuai dengan selera lokal.

“Kalau bisa masak sesuai selera konsumen dan masyarakat, pasti berkembang, tidak perlu takut,” kata Bambang Haryo Soekartono.

Ia menyoroti pentingnya membentuk ekosistem yang mendorong masyarakat untuk kembali mencintai kuliner Nusantara. Ia menyebut hal ini sebagai bagian dari upaya menjaga karakter bangsa di tengah arus globalisasi.

“Nah ini saya kira masyarakat juga harus ikut terus mendorong kuliner Nusantara ini, sehingga karakter daripada bangsa ini akan lebih kelihatan lagi,” sambungnya.

Tidak hanya memberi apresiasi, ia juga mendorong agar program MBG di daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, dan Malang, dijalankan dengan partisipasi aktif pelaku UMKM lokal. Ia meyakini, dengan keterlibatan UMKM, dampak ekonomi MBG akan sangat terasa, mulai dari petani hingga pedagang pasar.

“Terus juga pasar-pasar ini juga akan hidup, UMKM-UMKM ini akan hidup semuanya, dan tentu ekonomi secara daerah maupun nasional akan meningkat,” pungkas pria asal Surabaya itu optimis.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/01/073157978/umkm-sektor-kuliner-didorong-untuk-berperan-dalam-program-mbg

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com