Kejadian ini melibatkan dua putri kandung Mbah Nasikah, berinisial SR (50) dan F (43), yang menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang, Jawa Timur.
Tindakan kedua anak tersebut memicu kemarahan di kalangan netizen, yang mengecam perlakuan mereka terhadap Mbah Nasikah.
Setelah viral, SR dan F menyatakan penyesalan mereka dan menjemput sang ibu pada Minggu, 29 Juni 2025, malam.
Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, menjelaskan bahwa pihaknya awalnya menolak menerima Mbah Nasikah.
"Sudah kami tolak dan kemudian kami memberikan keterangan tidak menitipkan ibu karena masih memiliki keluarga," ungkap Arief, seperti dikutip dari akun TikTok miliknya pada 28 Juni 2025.
Namun, setelah terjadi perselisihan antara F dan SR, pihak yayasan mengajukan syarat yang cukup berat.
Anak-anak Mbah Nasikah tidak diizinkan menjenguk dan tidak akan dihubungi jika ibunya meninggal dunia.
"Itu persyaratan kami buat sangat berat supaya niatan kakak beradik ini tak terwujud," ujarnnya.
Meski demikian, SR dan F tetap bersikukuh menitipkan ibunya dengan alasan takut jika Mbah Nasikah telantar.
Dalam video tersebut, Arief menunjukkan bukti tangkapan layar yang menunjukkan bahwa ia telah dua kali meminta mereka berpikir ulang.
Griya Lansia akhirnya menerima Mbah Nasikah dan membuat draf perjanjian.
Arief menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat memviralkan kasus ini, namun semua lansia yang ditampung harus didata secara terbuka demi pertanggungjawaban kepada donatur.
Viralnya video tersebut memicu reaksi publik yang beragam.
Banyak netizen, tetangga, dan rekan kerja SR serta F menunjukkan rasa terharu sekaligus geram terhadap perlakuan anak terhadap ibunya.
SR dan F kemudian memberikan klarifikasi melalui channel Youtube anggota Polres Lamongan, Ipda Purnomo, yang akrab disapa Polisi Baik.
Mereka menegaskan tidak memiliki niatan untuk membuang Mbah Nasikah dan menyesali tindakan mereka.
"Kok saya lihat dua anak kandung membuang anak. Padahal menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga," ujar F.
F, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik, menjelaskan bahwa Mbah Nasikah tidak bisa berjalan akibat menderita stroke.
Merasa kewalahan, ia dan SR memutuskan untuk meminta bantuan ke Griya Lansia.
"Untuk memohon bantuan supaya ibu saya ini ada yang ngerawat, ada yang mantau," imbuhnya.
F mengaku terkejut saat sampai di rumah dan mendapati banyak tetangga serta teman-temannya mengirimkan video viral tersebut.
"Jadi saya sepakat, wes neng, ayo disusul. Gantian ngeramut," pungkasnya dalam bahasa Jawa.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/30/140607378/anak-kembali-jemput-mbah-nasikah-usai-ditinggalkan-di-panti-jompo-malu