Salin Artikel

Final Sepak Bola Putri Porprov IX Jatim 2025 Memanas, Kota Malang Akan Jalani Sidang disiplin PSSI Jatim

BATU, KOMPAS.com - Laga final sepak bola putri Porprov IX Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Stadion Brantas Kota Batu, Sabtu (28/6/2025) sore, berakhir dengan kemenangan Kota Batu atas Kota Malang dengan skor tipis 2-1.

Namun, hasil tersebut segera memicu kontroversi dari pihak Kota Malang.

Pertandingan ini merupakan puncak dari perjuangan panjang dua tim yang dipenuhi talenta muda.

Kedua kesebelasan tampil agresif sejak menit pertama, dengan intensitas permainan yang tinggi.

Tensi laga yang meningkat memaksa wasit mengeluarkan tiga kartu merah, dua untuk Kota Malang dan satu untuk Kota Batu.

Saat skor masih imbang 1-1, kekurangan jumlah pemain membuat Kota Malang kesulitan mengembangkan permainan.

Kota Batu memanfaatkan situasi tersebut untuk mencetak gol kedua melalui tendangan bebas, yang sekaligus mengunci kemenangan.

Namun, suasana kegembiraan tuan rumah tidak berlangsung lama.

Setelah pertandingan, tim Kota Malang langsung mengajukan protes resmi terkait dugaan kejanggalan administrasi sejumlah pemain Kota Batu yang dianggap tidak memenuhi syarat.

Tim Kota Malang menolak hadir dalam upacara penyerahan penghargaan (UPP) sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap hasil pertandingan.

Para pemain terlihat emosional. Beberapa di antaranya menangis dan harus ditenangkan rekan setim serta official di bench.

Pelatih Kota Malang, Nanang Habibi, menjelaskan bahwa protes yang mereka ajukan terkait keabsahan pemain lawan sudah disampaikan, dan mereka kini menunggu sidang disiplin.

"Kota Malang menolak pertandingan tadi. Kami mengajukan protes dan menunggu sidang," ujarnya.

Nanang menambahkan bahwa berdasarkan regulasi, protes hanya bisa diajukan oleh tim yang sedang bertanding.

Karena selama fase penyisihan mereka tidak bertemu Kota Batu, gugatan baru bisa dilayangkan di partai final ini.

"Dari awal gelaran sudah ada. Tapi kami tidak bisa protes mulai awal. Sebab dari penyisihan tidak ketemu," ungkapnya.

Ketua Binpres Permainan KONI Kota Malang, Hadi Susanto, menyatakan kekecewaannya atas sikap panitia yang tetap melaksanakan UPP meskipun ada protes resmi yang sedang diproses.

Menurutnya, langkah tersebut sangat tidak etis dan mencederai semangat pembinaan olahraga.

“Tim sepak bola putri kami menemukan kejanggalan dalam keabsahan pemain Kota Batu. Seharusnya mulai awal dicek kebenaran itu,” kata Hadi.

Hadi juga mempertanyakan netralitas panitia, mengingat sejumlah pejabat Kota Batu turun ke lapangan saat laga berlangsung, yang menurutnya memberi tekanan terhadap perangkat pertandingan.

“Saya rasa ini unik, ketika tim Kota Malang mengajukan protes, panitia justru tetap melakukan UPP."

"Apa ini gara-gara ada pimpinan Kota Batu yang menghadiri pertandingan ini, sehingga panitia takut untuk membuat keputusan?” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, terdapat setidaknya empat pemain Kota Batu yang diduga tidak sah secara administrasi.

Meskipun demikian, panitia tetap meloloskan tim tersebut hingga tampil di final.

“Ini ada apa dengan panitia penyelenggara sepak bola putri, apalagi pada Porprov yang notabene pembinaan."

"Kasihan atlet kalau hanya untuk mengejar gengsi pimpinan daerah untuk mendapatkan medali. Ingat, ini pembinaan atlet,” tutup Hadi Susanto.

Hingga berita ini ditulis, Kota Malang telah menerima undangan untuk mengikuti sidang disiplin dari PSSI Jatim yang akan digelar pada Minggu (29/6/2025) pagi di Kota Batu.

Keputusan dari sidang ini akan menjadi penentu nasib atas gugatan yang diajukan.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/29/071214578/final-sepak-bola-putri-porprov-ix-jatim-2025-memanas-kota-malang-akan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com