Alvyan Ananta Asis, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR bersama tim lintas universitas yang melibatkan mahasiswa dari UNAIR, ITS, dan ITB mengusung ide bertajuk GeoShield: Smart Self-Healing Coating Based on Waste Cooking Oil with FBG Sensor.
Tujuannya, meningkatkan efisiensi dan ketahanan sistem energi panas bumi melalui pelapis pipa anti-korosi berbasis minyak jelantah dan pemantauan real-time menggunakan sensor fiber bragg grating (FBG).
“Ide ini lahir dari nol melalui diskusi intensif dan eksplorasi literatur. Kami tertantang mengintegrasikan ekonomi sirkular dengan teknologi material dan monitoring pintar,” ujar Alvyan.
Mereka menyoroti masalah korosi pada pipa panas bumi yang sering luput dari perhatian, tetapi berdampak besar pada keandalan sistem.
Oleh karena itu, melalui pelapis pintar tersebut, diharapkan mampu menyembuhkan diri dari kerusakan mikro dan memantau kondisi pipa secara terus-menerus.
“Kami ingin menunjukkan bahwa minyak jelantah, limbah rumah tangga yang sering diabaikan, dapat menjadi bagian dari teknologi tinggi yang berdampak besar dalam pengembangan energi bersih,” paparnya.
Inovasi tersebut berhasil mengantar Alvyan bersama tim meraih Juara II dalam Renewable Energy Innovation Competition yang diumumkan pada Sabtu (21/6/2025).
Kompetisi itu merupakan bagian dari ReEnergize Summit yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia.
Kegiatan itu merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa Indonesia untuk menghadirkan solusi inovatif dalam pemanfaatan panas bumi sebagai energi masa depan.
Nantinya, mereka juga berencana melanjutkan pengembangan geoshield melalui publikasi ilmiah dan eksplorasi pilot project bersama institusi energi.
“Kemenangan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unair bisa unggul di bidang riset energi, bahkan dalam kolaborasi lintas kampus. Jangan takut berinovasi meski ide kalian belum populer karena inovasi besar sering lahir dari keberanian mencoba,” katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/25/214527278/inovasi-mahasiswa-unair-pelapis-pipa-anti-korosi-berbasis-minyak-jelantah