Salin Artikel

KONI Bangkalan Laporkan Kontingen Cabor IBCA MMA Malang ke PB Porprov Jatim IX

Kini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangkalan resmi membuat laporan ke Pengurus Besar (PB) Porprov Jatim IX atas dugaan pelanggaran itu. 

Ketua KONI Bangkalan, Moch Fauzan Jakfar mengatakan, laporan itu resmi dikirim ke PB Porprov Jatim IX setelah terjadi dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh tim IBCA MMA Kota Malang.

"Ada beberapa pelanggaran, yakni tim official Kota Malang masuk ke arena pentagon sebelum pertandingan selesai, hal itu termasuk pelanggaran tata tertib dalam pertandingan," ungkapnya, Rabu (25/6/2025).

Menurutnya, sesuai dengan peraturan Technical Handbook (THB) IBCA MMA pasal 10, seharusnya tim dari Kota Malang mendapatkan sanksi berupa diskualifikasi karena sudah menerobos arena pertandingan dan membuat kekisruhan di tempat itu.

"Namun, hingga saat ini sanksi tidak kunjung diberikan," katanya. 

Selain itu, pelanggaran lain, yakni atlet cabor IBCA MMA Kota Malang melakukan pemukulan di bagian belakang kepala.

"Hal itu jelas dilarang dalam peraturan IBCA MMA," ucapnya. 

Akibatnya, KONI Bangkalan resmi membuat laporan yang berisi protes itu ke PB Porprov Jatim lX.

Pihaknya berharap, PB Porprov Jatim IX dan dewan hakim PB Porprov bisa meninjau ulang hasil pertandingan secara objektif.

"Kami berharap kontingen Kota Malang diberikan sanksi yang sesuai dan menindak tegas wasit yang sudah bersikap tidak netral," katanya.

Sementara itu, Ketua Pantia Pelaksana (Panpel) Cabor MMA, Ahmad Ansori membenarkan adanya kisruh yang dilakukan oleh tim resmi Kota Malang.

Ia mengatakan, hal itu terjadi saat pertandingan IBCA MMA kategori putri antara Kabupaten Bangkalan melawan Kota Malang, pada Selasa (24/6/2025) kemarin.

"Jadi tim dari Kota Malang masuk ke arena pentagon. Pertandingan belum dinyatakan selesai, mereka mendobrak masuk ke dalam arena saat wasit belum menentukan siapa pemenangnya," ujarnya. 

Ia mengatakan, sesuai aturan pada panduan teknis atau Technical Handbook (THB) pasal 10, apabila salah satu tim melakukan kekisruhan, akan didiskualifikasi.

"Itu masuk ke pelanggaran berat karena masuk ke arena sebelum pertandingan selesai. Sanksinya didiskualifikasi baik atlet atau kontingen," ucapnya. 

Namun, hingga kini pihaknya belum menentukan sanksi tersebut. Pihaknya justru akan bersurat ke KONI Jatim untuk menentukan sanksi yang akan diterapkan.

"Saat ini kami akan berkirim surat untuk memfasilitasi hal tersebut. Kami disini hanya pelaksana.Terkait keputusan biar KONI Jatim yang memutuskan," katanya.

Sebelumnya, kekisruhan terjadi saat atlet IBCA MMA dari Bangkalan, Sheril Irmaulia Cantika bertanding dengan atlet MMA dari Kota Malang.

Pada babak akhir, atlet dari Kota Malang memukul bagian belakang kepala hingga Sheril hingga tak melakukan perlawanan.

Spontan, wasit memberikan tanda silang. Tak lama kemudian, wasit membatalkan tanda silang itu dan meminta kedua atlet masuk ke garis netral untuk kembali bertanding.

Namun, salah satu pria berbaju biru yang diduga dari perwakilan tim Kota Malang menerobos masuk ke dalam arena pentagon. Sontak, aksi itu membuat kegaduhan. Apalagi, pertandingan belum dinyatakan selesai.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/25/213016778/koni-bangkalan-laporkan-kontingen-cabor-ibca-mma-malang-ke-pb-porprov-jatim

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com