Salin Artikel

Masih Ada Bus Naikkan dan Turunkan Penumpang di Luar Terminal Arjosari tapi Belum Ditilang

Kepala Terminal Arjosari Malang, Mega Perwira Donowati, menjelaskan bahwa sejauh ini, kepatuhan bus untuk mematuhi kebijakan yang ada menunjukkan hasil positif.

Ia menambahkan, jam keberangkatan bus kini menjadi lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

"Bus-bus cenderung tertib, dan penumpang terangkut dari dalam. Ketika bus keluar dari terminal, kondisinya sudah penuh, tidak ada lagi yang 'ngetem' atau berhenti sembarangan," kata Mega, Rabu (25/6/2025).

Namun, Mega mengakui masih ada beberapa PO yang tidak mematuhi aturan tersebut.

"Beberapa PO sudah kami berikan teguran keras. Jika mereka mengulang lagi, kami akan menyurati perusahaan dan melaporkannya ke provinsi sebagai pihak yang mengeluarkan izin trayek," ujarnya.

Mega mengeklaim bahwa persentase pelanggaran saat ini cukup kecil, diperkirakan kurang dari 10 persen.

"Rata-rata semua mendukung, terutama dari pihak mandoran resmi," tambahnya.

Ia juga menuturkan bahwa pihak mandoran atau juru penumpang (jupang) resmi sangat terbantu dengan kebijakan ini.

Mereka dapat fokus menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal tanpa intervensi dari pihak tidak resmi di luar terminal, sehingga penghasilan mereka tidak berkurang.

"Mereka tuh sangat terbantu dengan adanya ini. Karena kalau misalnya mereka diintervensi dari mandoran yang tidak resmi, otomatis penghasilan mereka juga akan menurun," ujar Mega.

Evaluasi setelah tiga hari penertiban menunjukkan bahwa fokus utama adalah menghalau penumpang agar naik dan turun di dalam terminal.

Mega menyoroti beberapa titik, seperti toko ritel modern atau minimarket di depan terminal, yang masih menjadi lokasi tunggu penumpang.

"Jika penumpang masih di sana, otomatis bus akan berhenti. Petugas kami sudah ditempatkan di sana untuk menghalau penumpang agar masuk dan naik dari dalam terminal," ujarnya.

Untuk memaksimalkan pengawasan, Terminal Arjosari telah membentuk Tim Sweeper khusus.

Tim ini bertugas memeriksa lokasi-lokasi di mana bus dilarang berhenti dan melaporkan kondisi di lapangan.

"Jika ada pelanggaran, kami bisa langsung mengambil tindakan," kata Mega.

Saat ini, Tim Sweeper terdiri dari dua personel setiap hari yang bertugas dari pukul 07.00 hingga 19.00 WIB.

Setelah itu, pengawasan diserahkan kepada regu malam. "

Regu malam juga memiliki tim khusus untuk memastikan tidak ada bus yang melanggar," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/25/153859878/masih-ada-bus-naikkan-dan-turunkan-penumpang-di-luar-terminal-arjosari-tapi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com