Salin Artikel

Warga Surabaya Adukan Penipuan Travel hingga Gaji yang Tidak Dibayar ke Armuji

Puluhan warga mengantre bergiliran untuk menyampaikan aduan ke Rumah Aspirasi di Jalan Wali Kota Mustajab Nomor 78, Surabaya.

Seperti yang disampaikan Nisa salah seorang warga yang terkena penipuan rumah cessie oleh PT Bamboosea Properti senilai Rp 160 juta dan hanya dikembalikan sejumlah Rp 50 juta.

Cak Ji pun berjanji akan segera melakukan sidak dengan para korban lainnya.

“Iya nanti itu kita sidak bareng-bareng korban lainnya, besok,” ujar Cak Ji.

Ada juga, aduan seorang warga Jawa Tengah bernama Bimnas yang bekerja sebagai supir dump truk.

Ia mengaku sudah satu tahun ijazahnya ditahan oleh salah satu perusahaan di Surabaya yang bertempat di Spazio Building Jalan Mayjend Jonosewojo.

“Saya gak punya utang, ga merusak barang mereka, gak punya tagihan, murni ditahan katanya karena ikatan dinas. Saya minta sudah lapor ke Disperinaker (Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja) Surabaya,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Cak Ji pun menyarankan pihaknya untuk menemui perusahaan bersama-sama dengan Disperinaker.

“Saran saya temui aja pak bersama-sama Disperinaker. Nanti kalau dinasnya gak mau, baru kesini lagi lapor,” tutur Cak Ji.

Selain itu, Harwiyo warga Rungkut Tengah, menyampaikan bahwa dia dipersulit oleh kelurahan terkait pengajuan legalisir sertifikat ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Wakil Wali Kota Surabaya itu langsung menghubungi lurah Rungkut Tengah untuk segera mempermudah urusan legalisir warganya.

“Langsung saja pak dilegalisir enggak usah dipersulit,” ucap Cak Ji melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Santi yang mengaku menjadi korban travel pariwisata oleh Tour Trip and Travel senilai Rp 1,1 miliar.

Ia menuturkan pada saat hari H keberangkatan, tiba-tiba pihak travel membatalkan sementara uang sudah dibayarkan secara lunas.

“Di awal terbentuk korbannya ada 400 orang tapi yang kini aktif ada sekitar 203 orang,” jelas Santi.

Akhirnya, Cak Ji berjanji akan melakukan mediasi segera.

“Ya, nanti kita jadwalkan mediasi,” kata Cak Ji.

Ada pula, Wicaksono yang melaporkan kembali atas kasus gaji yang tidak dibayarkan selama 2 bulan oleh pemilik perusahaan distributor rokok PT Citra Mas, Surabaya.

“Korbannya ada 9 orang termasuk saya, saya sudah coba chat, tapi sekarang nomor saya ini diblokir, sudah gak dibayar mulai dari bulan Februari 2025,” paparnya.

Cak Ji menyarankan Wicaksono untuk meneruskan laporan tersebut ke DPRD Komisi D Kota Surabaya.

Kegiatan di Rumah Aspirasi ini merupakan upaya pemerintah kota untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyelesaikan permasalahan secara langsung.

Cak Armuji menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan warga demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Surabaya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/24/103722878/warga-surabaya-adukan-penipuan-travel-hingga-gaji-yang-tidak-dibayar-ke

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com