Salin Artikel

Massa Aksi ODOL Hentikan Truk Muat Plastik di Surabaya, Ajak Sopir Ikut Demo

SURABAYA, KOMPAS.com - Truk pengangkut plastik bekas dihentikan oleh massa aksi yang menolak aturan kendaraan Over Load Over Dimension (ODOL) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/6/2025).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, truk dengan nomor polisi L 8977 CR datang dari arah Jalan Menanggal, Gayungan. Akhirnya, dia bertemu massa aksi yang berhenti di Jalan Ahmad Yani.

Sejumlah massa aksi lantas meneriaki sopir kendaraan itu. Mereka meminta pengemudi truk untuk ikut aksi tolak kebijakan ODOL.

"Woi truk mu ODOL itu, berhenti dulu sini, teman-teman ini bersolidaritas biar kita semua bisa kerja, kamu enggak ikut? Ayo sini dulu," kata salah satu orator di Jalan Ahmad Yani, Kamis (19/6/2025).

Selanjutnya, terlihat massa aksi mengarahkan truk tersebut untuk diparkir melintang di tengah Jalan Ahmad Yani. Sedangkan, sopir kendaraan itu diajak untuk makan bersama di sekitar lokasi.

Sopir truk pengangkut plastik bekas, Kholid Afifudin (35) warga Surabaya, mengaku terpaksa menghentikan kendaraannya karena ajakan untuk ikut unjuk rasa.

"Tadinya dari pabrik yang ada di sebelah ini (Jalan Menanggal), iya angkut plastik bekas. Tapi pas mau ke Jalan Ahmad Yani enggak bisa lanjut, takut dipukulin (massa) nanti," ucap Kholid.

Kholid bersama kernetnya hendak mengantarkan platik bekas tersebut ke Desa Dumajah, Tanah Merah, Bangkalan. Dia mengaku masih bingung apakah akan terus ikut aksi atau melanjutkan perjalanan.

"(Alasan bawa muatan lebih) ya soalnya kan kalau ambilnya sedikit nanggung, karena ini cuman sekali jalan, dan itu enggak sampai 1 ton, sekitar kurang lebih 800-an kilogram paling," ujarnya.

"Saya juga enggak setiap hari ambil ke sini, ini seminggu baru satu kali ini, ya cuman seminggu sekali memang. Tadi dikasih makan sama orang-orang, kalau boleh jalan ya gas lagi," tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan sopir truk di Jawa Timur menggelar aksi di Surabaya, Kamis (19/6/2025). Sejumlah jalan mengalami kemacetan karena dilintasi oleh kendaraan bak terbuka.

Tampak ribuan truk dari sejumlah wilayah berjejer dari arah Tol Waru, Sidoarjo, menuju ke Surabaya. Hal tersebut membuat arus lalu lintas menjadi terhambat.

Selanjutnya, para sopir truk melanjutkan perjalanan sampai ke Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim). Lalu, mereka memutuskan untuk berhenti dan berorasi.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/19/154255278/massa-aksi-odol-hentikan-truk-muat-plastik-di-surabaya-ajak-sopir-ikut-demo

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com