Menurut polisi, pengemudi truk sengaja membuat video itu sebagai bentuk sindiran terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan.
Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, hasil dari pemeriksaan saksi di lapangan terungkap bahwa video itu hasil settingan.
"Video itu sengaja dibuat dan sudah melalui kesepakatan antara supir, pengadang dan perekamnya," tuturnya, Rabu (18/6/2025).
Ia mengatakan, tiga orang yang terlibat dalam pembuatan video itu merupakan petugas penanganan sampah dari DLH.
Ketiganya yakni Nawawi (55) warga Desa Pacentan, Kecamatan Tanah Merah yang memerankan sebagai pengadang truk membawa sajam.
Nuji (25) warga Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh memerankan sebagai sopir sekaligus supir asli truk sampah DLH.
Serta Abdus Sukur (30) asal Kampung Buluh, Kecamatan Tanah Merah, yang merupakan karyawan DLH yang menangani sampah di Desa Pacentan.
Dalam pembuatan video itu, Abdus bertugas merekam.
"Semua adegan di dalam video itu sudah disepakati oleh ketiganya," ungkapnya.
Sebelum membuat konten tersebut, ketiganya bertemu di sebuah warung di sekitar jalan masuk tempat pembuangan sampah.
Video itu dibuat untuk menarik simpati DLH agar alat excavator yang saat ini rusak segera diperbaiki.
"Jadi begonya itu tidak bisa ngeruk karena rusak sehingga tidak bisa buang sampah di TPA dan banyak truk dibuang di jalan. Video itu dibuat agar DLH memperhatikan kondisi tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DLH Bangkalan, Yudistira Adi Nugroho membenarkan jika video itu dibuat dengan unsur kesengajaan.
"Guyon itu, sesama teman pekerja," singkatnya.
Sebelumnya, sebuah video viral dengan menampilkan aksi pengadangan terhadap truk sampah milik DLH Bangkalan.
Dalam video itu, terlihat salah satu pria memarahi supir truk dengan mengacungkan senjata tajam.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/18/172850478/3-orang-diperiksa-polisi-sebut-pengadangan-truk-sampah-dibuat-untuk-protes