Salin Artikel

Jasad Lansia 84 Tahun di Madiun Ditemukan Tewas Terbakar di Tumpukan Kayu

Saat ditemukan, jasad kakek itu dalam kondisi tubuh hangus terbakar.

Kasatreskrim Polres Madiun AKP Agus Andi yang dikonfirmasi Selasa (17/6/2025) menyatakan jasad Marijo pertama kali ditemukan oleh Sainem selaku istri korban.

“Jasad korban ditemukan pertama kali oleh Sainem. Mengetahui korban meninggal dunia, Sainem berteriak meminta pertolongan warga sekitar,” kata Agus.

Agus mengatakan kejadian itu bermula saat Sainem menuju dapur untuk memasak nasi, Selasa (17/6/2025) dini hari.

Tak berapa lama kemudian, Marijo ikut terbangun dan menyusul ke dapur.

Setelah berada di dapur, Marijo mengambil kayu yang sudah terbakar dan dibawa ke tumpukan kayu yang berada di dapur rumahnya.

Selang beberapa saat kemudian, tumpukan kayu dapur terbakar.

Tak hanya itu, jasad Marijo kemudian ditemukan tewas terbakar di tumpukan kayu tersebut.

Menurut Agus, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia akibat terbakar di tumpukan kayu.

Saat ini, jasad korban dibawa ke RSUD Soedono untuk selanjutnya dilakukan otopsi oleh Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur.

Agus menuturkan timnya masih menunggu hasil olah TKP yang dilakukan bersama tim Labfor Polda Jatim.

Dari hasil olah TKP itu akan diketahui ada dan tidaknya indikasi tindak pidana dalam kejadian tersebut.

“Untuk hasil olah TKP kami masih menunggu koordinasi dengan Labfor Polda Jatim. Termasuk apakah ada indikasi dibakar atau mengarah tindak pidana ini masih pendalaman kami," jelas Agus.

Dari lokasi kejadian, tambah Agus, tim Satreskrim Polres Madiun mengamankan sejumlah barang bukti dan memintai keterangan beberapa saksi.

Barang bukti yang diamankan yakni tumpukan kayu dan bantal yang ditemukan di tumpukan kayu.

"Saksi yang dimintai ketarangan diantaranya istri korban dan anak korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban," tutur Agus.

Ketua RT setempat, Aris Susilo menyatakan sebelum meninggal Marijo tinggal berdua dengan sang istri, Sainem.

Sementara anak kandung korban tinggal bersebelahan dengan rumah Marijo.

Aris mengatakan hubungan antara korban dengan istri dan anaknya tidak bermasalah.

Marijo dan anaknya kesehariannya sering mencari kayu bakar di hutan.

"Hubungan korban dengan istri dan anaknya tidak ada masalah. Mengetahui kejadian ini, kami langsung melaporkan ke Polres Madiun untuk ditangani,” jelas Aris.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/17/160840178/jasad-lansia-84-tahun-di-madiun-ditemukan-tewas-terbakar-di-tumpukan-kayu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com