Diketahui, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta seluruh minimarket menggunakan jukir dengan rompi perusahaan.
Akan tetapi, kelompok preman mengintimidasi para petugas resmi tersebut.
"Betul ada pengaduan salah satu minimarket mendapat intimidasi dari jukir liar atau preman," kata Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).
Selanjutnya, Rizki mengatakan, sudah menerjunkan anggotanya untuk melakukan proses penyelidikan.
Sehingga, nantinya bisa segera penangkapan kepada para preman tersebut.
“Saat ini sedang kami lidik pelakunya. Perkembangan kami sampaikan kembali,” ucapnya.
Sementara itu, Eri Cahyadi menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri, untuk mengatasi premanisme yang mengintimidasi jukir resmi.
"Pak Kapolres pada waktu pengarahan juga menyampaikan 'jangan sampai mengganggu fungsi jalan'. Ketika mengganggu fungsi jalan itu sama dengan mengizinkan permanisme," ucap Eri.
"Pak Kapolres dan Pak Dandim juga menyampaikan 'Pak ini Surabaya kok begini, ayo dilawan preman semua'. Makanya saya berharap seluruh warga ayo dandani (benahi) Surabaya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, jukir resmi minimarket Jalan Kartini, Hadi Purwanto mengatakan, awalnya didatangi oleh beberapa preman yang meminta lahan parkir di lokasi itu, Kamis (5/6/2025) malam.
"Pertama datang sekitar satu sampai dua orang, setelah itu datang gerombolan kurang lebih 8 sampai 9 orang. (Minta) jaga sini, minta diambil alih," kata Hadi, di lokasi, Rabu (11/6/2025).
Sedangkan, Hadi mengaku, tidak mengetahui sejumlah preman tersebut berasal dari kelompok mana.
Sebab, beberapa orang tersebut sama sekali tidak menjawab ketika ditanya.
"Kalau ditanyai nggak ngaku, takut mungkin, enggak dari organisasi masyarakat (ormas) intinya segerombolan orang. Logatnya ya umum, kita enggak bisa bilang satu ras," jelasnya.
Selanjutnya, kata Hadi, sekelompok orang yang datang tersebut mengintimidasi dan mengancamnya.
Namun, dia tak menjelaskan secara detail ucapan yang dilontarkan beberapa preman itu.
"Intimidasi kayak biasa kayak minta lahan, minta tempat buat untuk makan sehari-hari begitu. (Omongan) kerasnya ya minta lahan, bahwasanya lahan sini punya saya, bilang begitu," ujarnya.
"Enggak, enggak ada kekerasan fisik, (ancaman) senjata tajam masih belum, kalau ancaman sih ya memang iya. Untuk sampai saat ini enggak ada kekerasan, bentak-bentak iya," tambahnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/13/161645578/polisi-selidiki-dugaan-intimidasi-preman-ke-jukir-resmi-di-minimarket