Salin Artikel

Viral Video Orang Ambil Kucing dari TPS untuk Pakan Ular, Warga Setempat Bantah

Dalam video tersebut, terlihat dua orang berdiskusi mengenai kucing kecil yang sering diambil dari TPS oleh seseorang yang diduga berasal dari Driyorejo.

“Dari dulu orang itu yang ambil, seng jarene wong Driyorejo itu. Tapi digoleki sing cilik-cilik. Tapi dee sering makani kucing," ujar salah satu narasumber dalam video tersebut.

Narasumber lain kemudian menjawab, “Nggak,” menegaskan bahwa kucing-kucing tersebut tidak diberi makan.

Lebih lanjut, pembicaraan dalam video tersebut menyebutkan bahwa di wilayah Pasar Kebraon, pengawasan oleh polisi telah dilakukan terkait pengambilan kucing.

“Di sana diawasi tapi wong sitok itu sing penggaweane njukuk,” tambah narasumber lainnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi TPS yang terletak di Bank Sampah Pesapen, Jalan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, menunjukkan bahwa area tersebut tertata rapi tanpa terlihat kucing berkeliaran.

Hanya ada beberapa warga yang membuang sampah tanpa adanya petugas kebersihan di sekitar.

Bambang (67), salah seorang warga setempat, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menemukan kucing di TPS tersebut.

“Nggak, saya gak pernah lihat, kalau ayam ada, itupun cuma beberapa kadang-kadang kelihatan, kalau kucing gak pernah lihat,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (12/6/2025).

Bambang juga menyebutkan bahwa ia sering duduk di dekat TPS setiap sore untuk menunggu cucunya, namun tidak pernah melihat kucing liar atau orang yang mengambil kucing.

“Saya selalu tiap sore nungguin cucu saya disini, gak tuh, gak pernah liat ada kucing atau orang ngambilin,” tambahnya.

Senada dengan Bambang, Sumarni (80), warga lain yang juga membuang sampah di lokasi tersebut, mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat kucing atau orang yang mengambil kucing.

“Gak pernah lihat, saya biasanya 3 atau 4 hari sekali buang sampah, enggak pernah ngelihat kucing,” ujarnya.

Sumarni juga menambahkan bahwa wilayah Bank Sampah Pesapen selalu tertata rapi dan jarang ditemukan kotoran, sehingga hewan-hewan liar sulit untuk menetap di sana.

“Jarang disini ada hewan, palingan ayam itupun punya warga di sini, kalau kucing gak pernah lihat,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/12/173453378/viral-video-orang-ambil-kucing-dari-tps-untuk-pakan-ular-warga-setempat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com