Salin Artikel

Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19

Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus infeksi Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar.

Surat edaran yang ditujukan pada sejumlah organisasi perangkat daerah dan instansi pemerintah lainnya itu dikeluarkan sebagai respon awal atas merebaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia dan dilaporkan telah mulai masuk Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan bahwa surat edaran tersebut lebih banyak bertujuan untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19.

“Tekanan utamanya lebih pada edukasi kembali kewaspadaan Covid-19 pada masyarakat,” ujar Christine kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis sore.

Surat edaran tersebut, kata Christine, ditujukan kepada sejumlah instansi pemerintah terkait, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan rumah sakit umum daerah di Kabupaten Blitar.

Lalu, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TImur di Kabupaten Blitar, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar (Kemenag), dan seluruh camat di Kabupaten Blitar.

“Diharapkan instansi-instansi tersebut dapat menyosialisasikan kewaspadaan Covid-19 melalui lembaga pendidikan termasuk yang berada di bawah Kemenag,” ungkapnya.

“Juga agar para camat meneruskan kepada masyarakat luas melalui pemerintah desa. Kemudian juga kewaspadaan di tempat-tempat ibadah,” imbuh Christine.

Kewaspadaan yang dimaksud, kata dia, adalah perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, dan menggunakan masker bagi yang sedang sakit saat berada di kerumunan.

Bagi Dinas Kesehatan sendiri, kata dia, kewaspadaan Covid-19 dilakukan dengan melakukan pemantauan gejala-gejala infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di tengah masyarakat.

“Tapi sejauh ini data kasus ISPA tidak ada lonjakan yang cukup signifikan,” tuturnya.

Menurut Christine, hingga saat ini pihaknya juga tidak menemukan adanya kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar meskipun sulit untuk disimpulkan bahwa tidak ada penyebaran kasus.

“Karena sekarang itu warga yang mengalami gejala yang patut diduga Covid-19 seperti gejala ISPA tidak ada yang mau dites, diswab,” tuturnya.

Kata Christine, tenaga medis akhirnya hanya memberikan resep obat kepada mereka yang mengeluhkan gejala-gejala tersebut.

“Kalau demam yang dikasih obat demam. Kalau batuk dikasih obat batuk. Apalagi sekarang memang tidak tersedia alat swab di puskesmas-puskesmas,” ujarnya.

Lebih jauh, Christine mengatakan bahwa vaksinasi massal selama wabah Covid-19 di seluruh Indonesia diandaikan telah menumbuhkan kekebalan kolektif di kalangan masyarakat.

Hal itu membuat dampak kesakitan yang ditimbulkan dari infeksi Covid-19 menjadi lebih ringan dan tidak mematikan terlepas dari varian apa pun yang menginfeksi.

“Covid-19 itu kan disebabkan oleh virus. Jadi pada dasarnya yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya melalui mekanisme anti bodi kekebalan tubuh. Jadi ya yang penting makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/12/172739278/meski-belum-ditemukan-kasus-infeksi-bupati-blitar-keluarkan-se-kewaspadaan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com