Salin Artikel

6.000 Pencari Kerja Serbu Magetan Job Fair

MAGETAN, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Magetan, menggelar Magetan Job Fair (MJF) 2025 di GOR Ki Mageti, yang digelar selama 2 hari.

Pada hari pertama, Selasa (10/6/2025), sudah ada sekitar 6.000 pencari kerja yang memanfaatkan MJF untuk mendapatkan pekerjaan.  

Magetan Job Fair 2025 dibuka langsung oleh Bupati Magetan, Endang Rusminiarti.

Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro mengatakan, job fair yang digelar merupakan salah satu upaya dari pemerintah daerah untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Magetan.

“Job fair seperti ini menjadi sarana mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan pengguna tenaga kerja, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Suyatni di sela-sela kegiatan, Selasa (10/6/2025).

Kepala Disnaker Magetan, Arief Ridwan mengatakan, MJF 2025 menghadirkan 67 perusahaan dengan total lowongan pekerjaan yang ditawarkan mencapai 16.622 lowongan kerja.

Dari 67 perusahaan yang hadir, sebagian langsung melakukan wawancara dan merekrut langsung pencari kerja.

“Dari 67 perusahaan yang ikut MJF 2025 sebagian hadir langsung di lokasi, sebagian lainnya mengikuti secara daring. Ada yang langsung merekrut di tempat, ada pula yang melanjutkan dengan proses seleksi lebih lanjut seperti tes atau psikotes,” katanya.

Arief Ridwan menambahkan, angka pengangguran di Kabupaten Magetan yang mencapai 3,28 persen mayoritas didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Dia mengklaim angka pengangguran tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya  yang mencapai 4,16 persen.

”Angka pengangguran kita saat ini 3,28 persen. Itu persentase dari angkatan kerja. Jadi kurang lebih 13.000, turun dari tahun sebelumnya, dulu kan 4,16 persen, Itu kurang lebih 16.000. Sesuai data itu malah lulusan dari SMK/SMA dan SMP. Paling banyak di situ saat ini,” jelasnya.

Arief mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan MJF 2025 sudah ada 6.000  lebih pencari kerja yang telah memanfaatkan kegiatan tersebut untuk mencari pekerjaan baik secara daring maupun datang langsung ke MJF 2025 yang digelar di GOR Ki Mageti.

”Pelamarnya di hari pertama kurang lebih sudah ada sekitar 6.000. Ini termasuk yang online yang kita buka sejak 19 Mei kemarin,” Pungkas Arief.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/11/075832478/6000-pencari-kerja-serbu-magetan-job-fair

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com