Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dinas kesehatan untuk memastikan kecepatan penanganan bagi penderita Covid-19.
"Kita minta untuk disiagakan apabila sewaktu-waktu menjadi tempat rujukan Covid-19," kata Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Rabu (4/6/2025).
Pada tahun 2020, Banyuwangi memiliki enam rumah sakit rujukan Covid-19, yaitu RSUD Blambangan, RSUD Genteng, RS Al Huda, RS Fatimah, RS Bhakti Husada,dan RS Graha Medika.
Usai pandemi Covid-19, ruangan isolasi di rumah sakit tersebut digunakan sebagai ruang rawat inap biasa.
Namun, dengan tren peningkatan kasus Covid-19 di Asia Tenggara, langkah-langkah antisipasi terus dipersiapkan. Tak sekedar lewat imbauan, tetapu juga kebijakan.
"Kami wajibkan tempat-tempat keramaian untuk menyediakan hand sanitizer," ujarnya.
Langkah tersebut penting dilakukan karena Covid-19 varian omicron yang saat ini mewabah, penularannya sangat mudah melalui droplet yang bisa hinggap di benda-benda yang banyak dipegang.
Dari kontaminasi tersebut, seseorang bisa tertular. Meski tak mematikan seperti varian delta, tetap perlu diwaspadai karena penyebaran dan penularannya yang begitu masif.
"Sehingga masyarakat kita minta untuk menjaga kontak dari benda yang banyak dipegang banyak orang," ujarnya.
Amir juga mengingatkan masyarakat untuk mengaktifkan kembali aplikasi SatuSehat yang menjadi upaya pencegahan penyebaran Covid-19, khususnya melalui masyarakat yang datang dan pergi ke luar negeri.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/05/062037678/hadapi-covid-19-dinkes-banyuwangi-minta-rs-siagakan-kembali-ruang-isolasi