Salin Artikel

Disidak Wabup Mimik, Perusahaan Tandon Air di Sidoarjo Janji Kembalikan Ijazah Karyawan Besok

SIDOARJO, KOMPAS.com - Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana dan Dinas Ketenagakerjaan Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak ke PT. Tedmonnindo Pratama Semesta yang diduga menahan ijazah karyawan.

Sebelumnya, PT. Tedmonnindo Pratama Semesta dilaporkan oleh 23 karyawan dan mantan karyawan atas dugaan penggelapan ijazah ke Polresta Sidoarjo.

PT. Tedmonnindo Pratama Semesta merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual tandon air, salah satu kantornya beralamat di Jalan Raya Gelam, No 35, Kecamatan Candi, Sidoarjo.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Mimik tiba di pabrik PT. Tedmonnindo Pratama Semesta di Gelam sekitar pukul 12.30 WIB bersama Kepala Disnaker Sidoarjo Ainun Amalia.

Puluhan karyawan yang diduga menjadi korban penggelapan ijazah juga ramai-ramai hadir dalam kegiatan sidak.

Sementara jajaran pejabat Pemkab Sidoarjo menemui pihak perusahaan PT. Tedmonnindo Pratama Semesta di dalam suatu ruangan secara tertutup selama 1,5 jam.

Usai pertemuan tersebut, Wabup Mimik mengatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengembalikan ijazah karyawan besok, Selasa (3/6/2025), sebanyak 21 ijazah.

“Insya Allah besok ijazah akan dikembalikan ke karyawan. Dan hak-haknya, kewajibannya, perusahaan akan diserahkan,” kata Mimik, Senin (2/6/2025).

Selain ijazah yang dikembalikan, perusahaan juga berjanji membayar tunggakan gaji sejumlah mantan karyawan dan berjanji tidak lagi membebankan ganti rugi kehilangan barang kepada karyawan.

“Oh tidak ada, tidak ada (ganti rugi). Sudah clear semua,” bebernya.

Sebelumnya, PT. Tedmonnindo Pratama Semesta diduga membebankan kehilangan barang matras seberat 3 ton kepada karyawan dengan pemotongan gaji sebesar Rp 250.000 selama 26 bulan.

Matras tersebut harganya ditaksir sekitar Rp 700 juta.

Mimik juga mengatakan bahwa alasan perusahaan menahan ijazah karyawan adalah sebagai jaminan atas kehilangan barang tersebut.

“Karena ada beberapa barang yang hilang yang ada di dalam perusahaan ini. Tetapi ini masih proses penyelidikan,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/02/150301778/disidak-wabup-mimik-perusahaan-tandon-air-di-sidoarjo-janji-kembalikan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com