Salin Artikel

Cerita Faqih, Warga Masalembu yang Kembalikan Sabu 2 Kg ke Polsek

Kepada Kompas.com, Faqih menceritakan awal mula dirinya memperoleh narkoba tersebut, yang diketahui identik dengan temuan 35 kilogram sabu di perairan Masalembu pada 28 Mei 2025 lalu.

Menurut Faqih, ia mengetahui penemuan drum berisi narkoba itu dari kakak kandungnya, Mastur.

Mastur merupakan salah satu nelayan pertama yang menemukan barang haram tersebut sekitar empat mil dari Pantai Masalembu.

Faqih mengaku mengambil dua kilogram sabu langsung dari dalam drum yang saat itu berada di pinggir Pantai Dusun Ambulung.

“Saya mengambilnya di pinggir pantai, pada Kamis (29/5/2025) siang. Saya ambil langsung dari dalam drum yang ditemukan,” ujar Faqih di Sumenep, Minggu (1/6/2025).

“Beberapa jam setelah saya mengambilnya, barang tersebut kemudian dibawa oleh aparat polisi dan TNI,” tambahnya.

Ia menambahkan, saat mengambil sabu tersebut, beberapa bungkus plastik berisi narkoba sudah dalam kondisi rusak karena terkena air laut.

“Drumnya tidak terisi penuh. Banyak plastik (narkoba) yang dibuang karena sudah terisi air,” jelasnya.

Faqih menduga, jumlah sabu dalam drum tersebut lebih dari 35 kilogram.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah totalnya.

“Ada aparat yang juga mencari plastik-plastik narkoba yang tercecer di pinggir pantai. Sekitar 10 bungkus ditemukan kosong, hanya berisi air,” ungkapnya.

Faqih tidak mengetahui berapa orang yang sempat mengambil narkoba dari drum tersebut.

Usai mengambil bagiannya, ia langsung pulang untuk menunaikan shalat Dzuhur.

Ia juga tidak tahu pasti kapan drum berisi sabu itu pertama kali sampai di pesisir pantai.

“Saya juga tidak tahu, apakah sebelumnya pernah ada nelayan yang menemukan barang seperti itu. Setahu saya, belum pernah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Faqih mengatakan bahwa keputusan untuk mengembalikan dua kilogram sabu itu diambil.

Setelah ia melihat unggahan di media sosial yang menyatakan bahwa barang yang ia ambil benar-benar merupakan narkoba.

“Awalnya kan hanya dugaan saja. Tapi setelah tahu pasti itu narkoba, saya berpikir lebih baik dikembalikan,” katanya.

Sekitar pukul 10.30 WIB, Sabtu (1/6/2025), Faqih menyerahkan dua kilogram sabu tersebut ke Polsek Masalembu.

Ia datang bersama Kepala Dusun Ambulung, Desa Sukajeruk, Zakariya.

“Di kantor polisi saya ditanya, di mana saya menemukan barangnya, berapa jumlah yang diambil, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/01/164023578/cerita-faqih-warga-masalembu-yang-kembalikan-sabu-2-kg-ke-polsek

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com