Salin Artikel

Eri Cahyadi: Surabaya Butuh Investasi untuk Berantas Kemiskinan

Melalui kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut perlunya dorongan investasi untuk mengurangi kemiskinan di Surabaya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya tingkat kemiskinan mencapai 7,5 persen, namun sekarang turun hingga 3,9 persen, lebih rendah sebelum masa Covid-19.

“Dan untuk mengurangi kemiskinan, bagaimana kita membangun warga diberikan bantuan, tapi harus kita pastikan pekerjaannya. Ayo kita bangun bersama,” kata Eri dalam pidatonya.

Oleh karenanya, diperlukan dorongan investasi mulai dari hotel, mal, rumah makan, atau pun jenis usaha lainnya agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan barang yang berkualitas.

“Jika investasi di Kota Surabaya terus berjalan, mendapatkan barang yang berkualitas dan barang itu dipenuhi oleh warga Kota Surabaya dengan tanggung jawab siapa? Maka itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya. Inilah yang dikatakan kolaborasi,” kata dia.

Selain itu, dengan dorongan pendampingan sebanyak 31.000 UMKM yang menjadi kekuatan dalam memberantas kemiskinan.

“Terima kasih juga dengan pendampingan 31.000 UMKM. Dan kita selalu terus bergerak, membangun kekuatan kebersamaan untuk memberantas kemiskinan,” ucap Eri.

Sementara itu, ada juga dukungan untuk seluruh investasi yang sudah menjadi orangtua asuh dengan memberikan perumahan tanpa lahan dan membuka lapangan pekerjaan.

Hal tersebut bisa menggerakkan perekonomian Kota Surabaya sebesar 5,76 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

“Inilah yang kita katakan bahwa ketika kita merendahkan hati, menghormati, dan berterima kasih kepada orang lain menjadi tanda manusia yang bersyukur kepada Tuhannya."

"Maka dengan bersyukur itu, kita akan saling tolong-menolong untuk menguatkan satu dengan yang lainnya,” tegas dia.

Pantauan Kompas.com sejak sekitar pukul 07.00 WIB, ratusan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), influencer, hingga masyarakat umum memadati Balai Kota Surabaya.

Terlihat Eri Cahyadi bersama istri, Rini Indriyani, dan Wakil Walikota Surabaya, Armuji, bersama istri, Iswahyurini, mengenakan kebaya Rancongan khas Surabaya.

Upacara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB yang diawali dengan pembacaan sejarah Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, serta penghormatan kepada panji Surabaya.

Lalu, ada juga penyerahan piagam penghargaan bagi seluruh Forkopimda dan OPD berprestasi oleh Eri Cahyadi dan Armuji.

Sekitar pukul 09.00 WIB, acara puncak dari resepsi HJKS dilakukan dengan pemotongan tumpeng yang memang sudah menjadi tradisi tiap tahunnya.

Kemudian, acara ditutup dengan gelaran teater musikal dengan tema “Surabaya City of Hero”.

Nantinya, puncak dari rangkaian ulang tahun Surabaya ini akan digelar Konser HJKS 732 di Surabaya Expo Center sekitar pukul 16.00 WIB.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/31/235720278/eri-cahyadi-surabaya-butuh-investasi-untuk-berantas-kemiskinan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com