Penyakit yang menjadi perhatian mereka khususnya adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, drh. Woro Hambarrukmi mengatakan pengecekan itu dilakukan di 17 pasar hewan se-Kabupaten Malang.
Menurutnya ada sebanyak 22 orang dokter hewan yang diterjukan, dibantu dibantu 25 paramedis dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB).
"Mereka akan terjun ke lapangan sampai proses penyembelihan pada hari raya Idul Adha tahun ini selesai," kata Woro melalui sambungan telepon, Kamis (29/5/2025).
Pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan hewan-hewan yang masuk dan diperdagangkan di pasar-pasar hewan itu dalam kondisi sehat dan sudah tervaksin.
"Pada saat sebelum dan sesudah pemotongan di hari raya Idul Adha nanti, setiap hewan juga akan diperiksa terlebih dahulu," jelasnya.
Tidak hanya di pasar hewan, petugas juga akan melakukan pemeriksaan di lapak-lapak pedagang hewan kurban yang berada di pinggir jalan, pada H-7 hari sebelum lebaran Idul Adha.
“Saat ini masih kita fokuskan ke pasar-pasar saja,” jelasnya.
Sejauh ini, Hambarrukmi menyebut ada 2-3 sapi yang terjangkit LSD. Hanya saja tidak terlalu parah.
Sedangkan sapi yang mengidap PMK terhitung ada 5 ekor, tapi sapi-sapi tersebut sudah dinyatakan sembuh.
"Tapi kan masyarakat pasti memilih dan membeli hewan kurban yang sehat dan terbaik," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang populasi sapi di Kabupaten Malang tahun 2025 yakni 165.106 ekor sapi, 85.820 ekor sapi perah, 434.520 kambing, dan domba 21.200 ekor.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/30/104141978/jelang-idul-adha-pemkab-malang-rutin-cek-kesehatan-hewan-di-pasar-hewan