“Kelud masih aman. Tidak ada peningkatan aktivitas,” ujar Budi Prianto, Pengamat Kegunungapian PVMBG yang bertugas di Pos Pantau Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis malam.
Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya video yang menunjukkan tumpukan awan dan sambaran petir di atas Gunung Kelud.
Video tersebut mulai viral di media sosial sejak Kamis petang, dan beberapa kreator konten bahkan menyebut bahwa Gunung Kelud tengah meletus, yang menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat.
Budi menjelaskan bahwa penampakan gumpalan awan dan kilatan petir tersebut disebabkan oleh badai yang terjadi di sebelah utara Gunung Kelud.
“Sebelah utara jauh Gunung Kelud yang hujan,” tegasnya.
Pemantauan Gunung Kelud
PVMBG mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dari sumber-sumber tepercaya dan resmi agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.
Gunung Kelud, yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan air laut, dilengkapi dengan berbagai alat pemantauan, termasuk seismograf untuk mendeteksi kegempaan, kamera pengawas, serta alat pemantau gunung api lainnya.
Di tengah keresahan masyarakat, sejumlah warga sekitar Gunung Kelud juga mengambil inisiatif untuk merekam kondisi terkini yang menunjukkan situasi relatif aman.
Salah satu di antaranya adalah Sukoco, seorang warga yang tinggal tidak jauh dari gunung tersebut.
“Tadi saya langsung kontak teman saya yang di kampung agar bikin video terkini dan langsung diunggah ke medsos,” ungkap Sukoco yang saat itu berada di luar kota.
Dengan adanya informasi yang jelas dan akurat, diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap isu yang tidak berdasar mengenai aktivitas Gunung Kelud.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/29/225628678/ramai-soal-gumpalan-awan-dan-petir-di-gunung-kelud-pvmbg-masih-aman-tidak