Salin Artikel

Usaha Rumahan Masakan Italia Tanpa Pengawet yang Laris di Surabaya

Perempuan yang dulu berkarier sebagai pegawai bank itu kini justru menemukan panggilannya di balik panci, loyang, dan oven.

Ia bukan sedang bereksperimen, tetapi tengah menjalani rutinitasnya membuat lasagna, spaghetti brulee, dan dennys pastry.

Tiga produk unggulan dari Delicio Pasta, brand rumahan yang dibangun dari kecintaannya pada masakan Italia.

“Untuk proses pembuatannya, karena saya semua saus menggunakan homemade, jadi saya siapkan dulu saus bolognese-nya, saya keju, dan kebetulan kulit lasagna saya produksi sendiri. Jadi saya bikin sekalian untuk stok, ketika ada pesanan langsung saya pakai dan sausnya sudah ready,” tutur perempuan yang biasa disapa Dias kepada sejumlah jurnalis, termasuk Kompas.com.

Usaha ini bermula dari kebiasaannya membawa bekal ke kantor dan menyiapkan camilan untuk keluarga. Tidak disangka, racikan tangannya justru menjadi favorit rekan kerja hingga banyak yang memesan lasagna dan makaroni panggang.

“Sampai akhirnya saya resign kerja untuk ngurus anak dan terbiasa kerja, akhirnya saya mulai tekuni bikin pasta ini,” katanya. 

Kemudian, ia sempat menjajakan usahanya di car free day dan menggandeng katering pernikahan di Sidoarjo.

Sampai pesanan berdatangan dari berbagai kalangan, hingga ia harus berpindah ke Yogyakarta. Kemudian, pandemi mendorongnya kembali ke Surabaya dan memantapkan diri menekuni Delicio Pasta secara penuh.

“Nah, di situ saya fokus di Delicio Pasta dan saya kembangkan sampai sekarang. Jadi dari tahun 2017 sampai sekarang,” katanya.

Pasta yang dibuatnya dikenal karena memakai bahan segar, tanpa pengawet, dan dibuat secara homemade, sehingga cita rasa autentik Italia tetap terjaga, tetapi disesuaikan dengan selera lokal.

“Semua homemade, bikin sendiri dan asli semua dari richies. Tidak ada campuran lain dan aman dikonsumsi oleh segala usia karena tidak ada pengawetnya,” ujar Dias Istiana.

“Saya jualannya dari Instagram. Banyak yang tahu dari situ. Bahkan ada yang dari luar kota lalu terus nginap di hotel Surabaya dan order,” kata dia. 

Selain itu, ia menjalin kerja sama dengan aplikasi khusus ASN di Surabaya, memperluas jangkauan pemasaran ke lingkungan instansi.

“Sejauh ini saya sudah bekerja sama dengan instansi menggunakan aplikasi khusus ASN wilayah Surabaya. Jadi hanya ASN yang bisa order menggunakan aplikasi tersebut," katanya.

Kini menu andalan seperti spaghetti brulee dan lasagna tetap jadi primadona. Namun, Dias memberi sentuhan khas pada resep-resepnya.

“Kalau biasanya spaghetti brulee itu sausnya putih, nah kalau di sini pakai saus richies warna kuning. Kalau lasagna di sini jenisnya yang basah, jadi kulitnya lebih lembut dan creamy. Beda dengan lasagna umumnya,” tuturnya.

Kemudian pizza pastry dan martabak dennys juga mulai mencuri perhatian. Martabak dennys, misalnya, langsung menjadi salah satu best seller.

“Kami ada martabak dennys, juga menu baru yang akhir-akhir ini best seller. Karena unik, teksturnya seperti roti tapi crunchy luarnya,” kata perempuan yang beberapa kali menjadi pembicara terkait UMKM di Surabaya.

Soal rasa, ia memastikan semuanya tetap setia pada akar masakan Italia, tetapi tetap ramah di lidah orang Surabaya.

“Kue Italia semua yang dijual hanya disesuaikan dengan lidah orang Surabaya. Untuk lasagna, sausnya pure daging dan rasanya tidak terlalu kuat di asamnya. Biasanya kan yang lain ada campuran wortel dan bombaynya,” tuturnya. 

Kini, Delicio Pasta juga menghadirkan beberapa menu dalam bentuk frozen food. Meski perjalanan eksperimen tak selalu mulus, Dias tak berhenti berinovasi.

Sebab sejak awal usaha ia tahu pasta bukan makanan tren musiman, namun comfort food yang selalu dicari.

“Berkali-kali tidak mengembang maupun tidak berhasil. Pasta berhasil tidaknya sesuai selera, tapi kalau pastry beda adonan bisa tampilannya tidak bagus dan rasanya beda. Sampai akhirnya berani jual itu sudah berapa kali percobaan,” ujar Dias Istiana.

“Orang jualan pasta kayak tidak musiman. Bukan makanan yang viral ramai lalu hilang. Tapi ada terus, yang penting berkembang, ada inovasi, harus dikreasikan lagi,” katanya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/29/082313578/usaha-rumahan-masakan-italia-tanpa-pengawet-yang-laris-di-surabaya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com