Salin Artikel

Hasil Penyelidikan BTP Surabaya: Persinyalan dalam Kondisi Baik Saat Kecelakaan KA Malioboro Ekspres

Hasilnya, prasarana dan persinyalan dalam kondisi baik saat terjadi kecelakaan KA Malioboro Ekspres yang menabrak tujuh sepeda motor pada Hari Senin (19/5/2025).

“Tadi saya menyaksikan peralatan di pos maupun alat komunikasi berjalan dengan baik,” ujar Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan di Kantor Bupati Magetan Selasa (20/5/2025).

Denny Michels Adlan juga memastikan bahwa kondisi petugas di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat cukup baik mengingat ada 4 petugas yang bekerja secara bergantian dengan beban kerja 8 jam sehari.

“Satu pelintasan sebidang itu dikawal oleh 4 orang dalam satu hari dibagi 3. Dan 1 shift 8 jam itu sudah ideal. Mereka juga memiliki kompetensi untuk melakukan penjagaan di pelintasan,” ujarnya. 

Terkait kemungkinan adanya human error dalam kecelakan KA Malioboro menabrak 7 sepeda motor yang melintas pelintasan kereta api, Deny menyerahkan kepada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Magetan.

“Saya belum bisa menjawab, kita lihat dari penyidikan karena bukan kapasitas saya menyatakan itu human error,” ucapnya.

“Petugas juga sudah diberikan informasi terkait dengan rencana waktu kereta yang akan lewat dan itu ada grafiknya saya sudah lihat juga,” ucapnya.

Mengenai kemungkinan sinyal yang dobel dari kereta api dari 2 arah yang berlawanan yang masuk ke pos pengawasan, Deny menyebut petugas telah bisa membaca sehingga mengetahui dibutuhkan waktu berapa lama kedua kereta bertemu di antara pelintasan sehingga petugas bisa membuka palang pelintasan dengan aman untuk pengendara kendaraanyang akan melintas.

Dia juga memastikan bahwa crossing antara KA Malioboro Eskpress dengan KA Mataremaja berada di Stasiun Magetan.

“Setiap hari itu ada crossing, ada jadwalnya. Setiap hari ada crossing bisa 3 kali. Mungkin bisa bersamaan atau mungkin ada keterlambatan itu hitungannya detik. Tergantung kecepatannya dan itu terinformasi melalui komunikasi ke posnya,” katanya.

Dari hasil peninjauan terhadap kamera CCTV di pos penjagaan, ternyata dalam kondisi mati atau tidak berfungsi.

“Kita sudah lihat tadi memang ada CCTV di atasnya, tapi kami sudah tanya juga dari teman-teman di PT Kereta Api, kebetulan itu tidak beroperasi,” ujar Denny.

Dia berharap, masyarakat yang melintasi pelintasan kereta api lebih waspada dengan melihat ke kanan dan ke kiri meski ada prasarana pelintasan.

“Kami berbelasungkawa dan mendoakan kesembuhan bagi yang sakit. Pintu pelintasan sebagai alat bantu supaya berhati hati-hati untuk melihat kondisi lapangan," katanya.

"Walaupun pintu pelintasan sudah terbuka, masyarakat bisa menengok ke kiri dan ke kanan melihat situasi sudah aman atau belum, memang ada double proteksi,” ujar Denny. 

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/20/225311778/hasil-penyelidikan-btp-surabaya-persinyalan-dalam-kondisi-baik-saat

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com