Salin Artikel

Si Jhon, Sapi Limosin Berbobot 1,1 Ton Milik Petani Madiun yang Dilirik Presiden Prabowo

Sapi milik seorang petani milineal bernama Susilo Yugho Subroto (35) rencananya akan menjadi hewan kurban yang akan disembelih saat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Susilo Yugho Subroto yang dikonfirmasi Selasa (20/5/2025) membenarkan sapinya ditawar untuk dijadikan hewan kurban Presiden Prabowo Subianto.

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun sudah mendata hingga memfoto sapi limosin miliknya.

“Sudah ada petugas dari Dinas Perternakan Kabupaten Madiun yang melihat lalu difoto. Katanya mau dibeli untuk hewan kurban Pak Prabowo," kata Yugho.

Yugho mengatakan dirinya sudah merawat sapi bernama Si John itu selama dua tahun terakhir.

Saat ini usia sapi limosin itu mencapai empat tahun dengan bobot seberat 1,1 ton dengan harga penawaran Rp 100 juta.

Yugho sudah terbiasa merawat sapi berukuran jumbo jenis Limosin.

Hanya saja pembelinya biasanya dari kalangan produsen daging sapi hingga warga umum yang mencari hewan kurban besar.

Peternak milineal itu tak mengira salah satu sapi limosinya bakal diincar orang nomer satu di Indonesia.

Namun dia harus bersabar lantaran pembelian sapi masih dalam proses administrasi.

“Ini sedang tahap pemberkasan dan rencananya dari dinas mau kesini lagi hari kamis untuk kepastiannya seperti apa," kata Yugho.

Selain Si John, Yugho juga memiliki 60 ekor sapi dengan berbagai jenis diantaranya Limosin, Simental dan Pegon.

Harga jualnya mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 30 juta tergantung pada bobot dan kondisi sapinya.

Perawatan Ekstra

Untuk menjadikan bobot sapi diatas satu ton lebih, Yugho ekstra melakukan perawatan pada Si Jhon.

Ia memberikan pakan dengan nutrisi, gizi serta asupan mineral yang tinggi.

Tak hanya itu, Yugho rutin menyombor sapi nya tiap pagi dan sore hari.

Selain itu, juga memberikan vitamin dan pemantauan kesehatan langsung oleh dokter hewan.

"Sapinya juga sering saya mandikan agar tidak mudah terserang penyakit. Selain itu kebersihan kandang dan hewan juga penting. " kata Yugho.

Ia menambahkan untuk mendapatkan bobot sapi yang berat membutuhkan ketelatenan dan kesabaran untuk merawat hewan ternak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Paryoto yang dikonfirmasi terpisah membenarkan sapi limosin mili Yugho akan dibeli Presiden Prabowo Subianto.

“Rencananya (akan dibeli). Ini masih proses,” kata Paryoto.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/20/154506178/si-jhon-sapi-limosin-berbobot-11-ton-milik-petani-madiun-yang-dilirik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com