Dijadwalkan, perwakilan ojol akan bertemu perwakilan Pemprov Jatim untuk membahas sejumlah tuntutan yang diajukan massa aksi.
Selain membawa truk berisi sound, massa juga membawa spanduk kertas bertuliskam sejumlah tuntutan seperti, "UU Transportasi Online Harga Mati", "Potongan 10 Persen Harga Mati", hingga "Aplikator Tambah Kaya, Driver Menderita".
Sementara itu di kantor gubernur Jatim nampak sejumlah pejabat dari beberapa instansi seperti Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, hingga Dinas Komunikasi dan Informasi.
Ada pula perwakilan aplikator seperti Gojek, Grab, hingga Shopee.
Humas Front Drive Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur, Samuel Grandy, mengungkapkan bahwa dalam aksi tersebut ada lima tuntutan yang diajukan kepada stakeholder terkait.
1. Mutlak turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen.
2. Naikkan tarif pengantaran penumpang.
3. Segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang.
4. Tentukan tarif bersih yang diterima mitra.
5. Mendesak pemerintah segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia.
Frontal Jatim telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya aktivitas publik akibat unjuk rasa dan offbid massal ini
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama aksi demo berlangsung akan mengganggu jalannya aktivitas dan lalu lintas masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya,” ucap Samuel.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/20/135015378/massa-ojol-padati-kantor-gubernur-jatim-pemprov-siap-dialog-dengan