Salin Artikel

Buntut Kasus Kredit Fiktif Bank Jatim, Fraksi PKB Resmi Usulkan Pembentukan Pansus ke DPRD

Usulan ini, merupakan buntut kasus kredit fiktif Bank Jatim sekitar Rp 569 miliar di cabang Jakarta, yang ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) beberapa waktu lalu.

Usulan pembentukan pansus ini, disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Jatim, Senin (19/5/2025).

Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih, menjelaskan jikausulan pembentukan Pansus Bank Jatim itu merupakan hasil kesepakatan di internal fraksi yang telah dilakukan sebelumnya.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam tandatangan surat yang diteken oleh 27 anggota Fraksi PKB DPRD Jatim.

"Ini bulat suara fraksi. Kami berkomitmen, untuk menegakkan fungsi kontrol kami atas kinerja Bank Jatim secara keseluruhan," kata Hikmah saat ditemui seusai paripurna.

F-PKB mengakui, Bank Jatim sebagai bank daerah yang berprestasi.

Namun, ia tak ingin persoalan yang terjadi saat ini dibiarkan tanpa diusut tuntas.

Apalagi, temuan kasus kredit fiktif di cabang Jakarta itu dinilai bukan angka yang kecil, melainkan sudah setengah triliun. Nyaris separuh laba bersih tahun 2024.

"Jadi kami memandang ini perlu ditindaklanjuti sembari tetap menghormati proses hukum yang telah berjalan atas kasus ini," ungkap Hikmah.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim ini, menegaskan usulan pembentukan pansus ini jangan sampai dipandang akan membuat kepercayaan publik melorot kepada Bank Jatim.

"Justru sebaliknya, publik sekarang menunggu mengapa kasus di cabang Jakarta ini, DPRD kok diam saja," ucap Hikmah.

"Sesungguhnya kami ingin menyampaikan kepada publik, bahwa kami peduli agar Bank Jatim diperbaiki. Tentu harapan kami, yang bersalah harus dilakukan punishment, sementara yang berkinerja baik harus diberikan reward," tegas Hikmah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, menyatakan menampung aspirasi ini.

Apalagi, usulan pembentukan pansus memang telah mengemuka belakangan ini, termasuk dari internal Komisi C.

Deni menyatakan, ia dan pimpinan hingga komisi telah berdiskusi.

Dari diskusi tersebut, dewan memandang bahwa perlu menyampaikan rekomendasi untuk perbaikan Bank Jatim.

"Komisi C sudah menyampaikan rekomendasinya dan ditambahkan rekomendasi dari pimpinan. Dan ini akan segera kami luncurkan ke eksekutif," ujar Deni.

Sementara usulan pembentukan Pansus Bank Jatim, Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, pimpinan DPRD Jatim menghargai usulan yang muncul dari anggota termasuk dari Fraksi PKB.

"Kami akan segera membahas ini, untuk menindaklanjuti usulan Pansus," ucap politisi muda tersebut.

Sebagaimana mekanisme, usulan pembentukan pansus memang dimungkinkan.

Namun, Deni menyatakan masih akan berkoordinasi dengan Fraksi dan anggota DPRD Jatim yang lainnya, bagaimana sikap mereka terhadap usulan Pansus Bank Jatim ini.

"Usulan itu nanti akan ditawarkan di rapat paripurna. Kami akan melihat siapa yang setuju dan siapa yang tidak," tegas Deni.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Buntut Kasus Kredit Fiktif Bank Jatim, Fraksi PKB Resmi Usulkan Pembentukan Pansus.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/19/191157478/buntut-kasus-kredit-fiktif-bank-jatim-fraksi-pkb-resmi-usulkan-pembentukan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com