Untuk menangkap ular tersebut, warga mengandalkan tangan kosong, yakni dengan menarik bagian ekor ular.
Setelah itu, warga menyerahkan ular tersebut kepada petugas Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan.
"Ular sudah diserahkan ke petugas Damkar Sabtu malam itu juga, (17/05/2025). Karena kami tak ingin lepas lagi, ular ya kami serahkan ke Damkar," kata Hanif, warga Purworejo, Senin (19/05/2025).
Menurut dia, ular itu berada di sela-sela perumahan warga dan mushala yang tidak jauh dari sungai.
Beberapa kali, warga sempat melihat ular bergelayut dan melintas di kampung.
"Kebetulan waktu itu, warga yang piket ronda malam mengetahui ular sedang melintas di sungai. Lalu ada salah satu warga yang biasa menangkap hewan liar, akhirnya bagian ekor ditarik kemudian dibentangkan di depan mushala (bagian kepala dan ekor ditarik)," katanya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan BPBD Kota Pasuruan, Anang Sururin mengatakan, ular tangkapan warga sudah dikarantina.
Selanjutnya, ular tersebut akan diserahkan kepada balai konservasi.
"Untuk panjangnya sekitar 5 meter. Saat ini sedang dikarantina sebelum kami serahkan ke pihak terkait," katanya.
Menurut dia, fenomena munculnya ular saat pergantian musim harus menjadi perhatian.
Warga diharapkan hati-hati dan waspada ketika menangkap ular secara mandiri.
"Kalau tidak punya keahlian, lebih baik laporkan ke kami (BPBD) saat menjumpai ular agar tidak mengancam diri sendiri," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/19/150352878/ular-5-meter-di-samping-mushala-ditangkap-warga-dengan-tangan-kosong