Salin Artikel

1 Penumpang Jip Wisata Gunung Bromo yang Terperosok ke Jurang Meninggal

Peristiwa tersebut mengakibatkan satu dari delapan penumpang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (16/5/2025).

Korban yang meninggal adalah Intan Sukmasari (33), warga Kota Bandung.

Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Iya benar, korban yang dirawat di RSSA meninggal. Saat ini sudah dibawa pulang keluarga," ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Ipda Samsul Khoirudin, melalui pesan singkat pada Sabtu (17/5/2025).

Samsul menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu sopir untuk dilakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut.

"Sopir saat ini masih dalam penanganan medis untuk dimintai keterangan," bebernya.

Kasubag Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo, menjelaskan bahwa korban mengalami kondisi kritis akibat luka di bagian kepala.

"Ia meninggal dunia dalam perawatan intensif di ruang ICU karena kritis," jelasnya.

Sebelumnya, mobil jip yang membawa rombongan wisatawan menuju Gunung Bromo mengalami kecelakaan sekitar pukul 02.30 WIB.

Di dalam mobil terdapat sembilan orang, termasuk sopir dan delapan wisatawan.

Dari delapan wisatawan, salah satu di antaranya adalah Kim Yei Chang (65), warga negara asing asal Korea Selatan, yang mengalami luka di bagian telinga kanan.

- Intan Sukmasari (33) dari Kecamatan Regol, Kota Bandung, mengalami luka di kepala.

- Mary Amalia Waurang (26) dari Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, mengalami nyeri di kepala.

- Tresea Awanda Kristy (21) dari Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, mengalami luka di mulut dan nyeri di bahu.

- Nathania Frieska Zamris (25) dari Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, mengalami patah tulang kaki kiri.

- Haswan Aghis Wahidiyawan (22) dari Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, mengalami patah tulang tangan kanan.

- Muhammad Hafidz (22) dari Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat,

- Gilang Awan Senja Gumilang (37), karyawan BUMN dari Kecamatan Regol, Kota Bandung, mengalami robek di telinga.

Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat sopir, Frangky Lion Fatoni (35), yang mengantuk saat mengemudikan kendaraan, sehingga kehilangan kendali saat melaju dari arah barat (Malang).

Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan saat berkendara, terutama dalam perjalanan jauh.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/17/152402278/1-penumpang-jip-wisata-gunung-bromo-yang-terperosok-ke-jurang-meninggal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com